Langsung ke konten utama

I get a packet from my daughter,,,

What???!!! From your daughter Sin??!! Emangnya udah punya anak??!! Kapan kawinnya??!!
Haha,, yo ndak lah, masa’ anak beneran. Ini anak dari keluarga bahagia yang terbentuk dari jaman kelas satu SMA (dan sampai sekarang belum menemukan bapaknya, haha). Yap, siang itu saya sedang sholat Dhuhur berjamaah sama keluarga di rumah. Tiba-tiba, ada orang tek-tek (apa sih bahasanya tek-tek itu??) pagar rumah saya, seperti orang ngamuk pula tek-teknya. Adik saya pun keluar rumah dan melihat orang itu, ternyata dia mengantarkan sebuah paket. Tapi, entah apa isi paket itu (jangan-jangan bom lagi,, haha, ya gak lah pastinya), yang jelas ada nama saya tertulis jelas di paket itu. Adik saya pun menerimanya dan membawanya masuk. Bungkusan berwarna coklat (ditutup oleh lakban melingkar di seluruh bagian paket). Untung saat itu saya sudah selesai sholat, dan adik saya memberikannya langsung pada saya. Dan, heh, paket?! Untuk saya?! Dari siapa nih, tumben-tumben ada yang kirim paket untuk saya. Setelah saya ingat-ingat, oh iya, anak saya, si Nindy, kemarin sms tanya apakah siang ini saya ada di rumah atau tidak. Untungnya, saya masih ada di rumah, telat sedikit saja, saya sudah berangkat ke kantor. Dan memang, saya jadinya tidak sempat membuka paket itu. Karena saya harus pergi ke kantor (bok, Sabtu Sabtu ngantor,,). Yap So, malemnya saya baru bisa membuka paket itu.

Benar dugaan saya, tentang isinya, pasti berupa kanvas, karena sebagai seorang yang juga pernah melukis dan menggunakan kanvas (yah, Cuma nglukis waktu jaman SMP ajah,, haha), saya bisa menebak bahwa, ada balok kayu mengelilingi bagian benda itu, dan ada penyangga di bagian sudut-sudut balok. And,,, that’s right. It’s a painting. Hem,,,, nyummy banget gambarnya, jadi pengen. Hehe.. makasih ya Nak,,, kan kusimpan dan kupajang di deretan lukisan koleksiku,,, (cie, kayak kolektor aja, banyak banget lukisannya,, hehe)



btw,,, makasi banyak ya nak,,, ^^

Komentar

Nindy Hardjadinata mengatakan…
Haduuuuuuuuuu jadi malu ini mak, lukisan eke dipajang hihi

Dari sekian banyak klien (cailah bahasanya apaan seehh), baru kamu yg majang hasil karya eke hakaka

Haduh sumpah malu *.*


P.S.: my pleasure :]
fransintablog mengatakan…
@ sara,,,, walah jadi malu aku,,, lok gitu gak semestinya aku pajang ya?? hehe,,

ntu benernya lukisannya udah bagus, tapi, akunya aja yang ga bisa motret, jadinya kliatan gelap, maklum nak, cuma pake kamera hape,,, hehe,, ^^

Postingan populer dari blog ini

Cewek Smart

Dalam melakukan sesuatu itu memang harusnya ditarget, iya gak sih? Seperti beberapa hari yang lalu selama dua hari berturut-turut, ada beberapa hal yang masuk list to do saya (maklumlah lagi libur kuliah dan gak ada kerjaan, jadi ya bikin-bikin geje aja) hehe,, list to do-nya missal : ambil buku di mbak Ria, ambil tiket gowes di warung komplek, itu untuk malamnya dan besok paginya rencananya pagi-pagi sekali saya mau berguru pada teman SMA saya mengenai taking2 (tapi yang ini gak jadi, si do’i bangun kesiangan : ( ), abis gitu ke kampus tanya-tanya masalah orientasi (maklumlah hitungannya kan saya masih mahasiswa baru, baru tujuh semester di ITS ) dan bikin kartu perpus (woh biar kliatan rajin, pake punya kartu perpus segala, haha) *interview gak sengaja* Gini nih, seperti yang tadi saya bilang, salah satu plan saya adalah “mengambil buku di mbak Ria”. Hem,, buku apa itu? Dan siapa mbak Ria? Yap ini kedua kalinya saya berkunjung ke rumahnya yang gak jauh dari rumah nenek saya. Dan

From Station to Station

Dari hati ke hati…. *eh Maaf maaf bukan waktunya ngegombal niiihh… eling eling!! Hehe. Bukan mau ngegombal kok, tenang aja. Cuma mau berbagi sedikit cerita perjalanan selama survey beberapa hari yang lalu. Kebetulan ada tugas dari dosen Infrastruktur Transportasi buat melakukan survey ke stasiun. Terserah sih mau ke stasiun mana. Apa saja yang disurvey? Yaitu meliputi : Ø   Lokasi Stasiun Ø   Fasilitas di Stasiun Ø   Layout Emplasemen Stasiun : Jumlah Track, Wesel, Peron, dsb Ø   Sistem Persinyalan Saya dan lima orang teman yang lain – Selpi, Abu, Dewanty, Eca, dan si Om Wawan – memutuskan untuk survey ke Kediri. Kenapa Kediri? Yah karena kita kehabisan stasiun yang deket-deket Surabaya. Lagipula gak sedikit kok temen-temen satu kelas yang survey di luar kota, malah sampai Bandung (niat banget yah… ya iyalah lha wong mereka sekalian pulang kampung :D ). Karena satu orang harus satu stasiun, maka kami carinya juga harus ada enam stasiun. Stasiun pertama yang

Steak Tuna

sekali sekali bikin makanan ala-ala resto ato kafe-kafe gitu aahhh... hihihi.. tapi makanan yang sehat dan penuh gizi dan pastinya yummy ala chef ... :P Yup!! mumpung ada ikan tuna yang masih ada banyak untuk bahan dagangan, saya coba-coba deh bikin Steak Tuna. ternyata gampang bingit. tinggal mau tingkat kematangan yang seperti apa aja yang diinginkan. kayak bikin steak daging biasanya itu loh. yang ada tingkatan kematangan dagingnya, macam medium, rare, well done. tadinya mau coba bikin medium yang dalamnya masih agak kemerah-merahan gitu, tapi saya takut mentah dan gak enak, jadinya saya bikin almost well done. apapun itu, daging ikan tuna itu gurih. beneran gurih. :9 which one do you prefer to serve? Cara bikinnya gampang bingit. pertama, siapin dulu bahan-bahannya, seperti; 1.    Ikan tuna steak dengan ketebalan kurleb 2,5cm (yang sudah dipotong steak ya.. bukan tuna kalengan.. heheh) 2.    Kentang ukuran sedang (kupas dan potong sesuai selera) 3.    Wortel