Langsung ke konten utama

Anniversary (love)

Wooo..... almost a year!!! Atau lebih? Atau pas setahun. Lagi-lagi ya, draft, draft dan draft yang akhirnya basi untuk di posting. Nah, karena ini bertepatan hampir satu tahun, saya mau cerita saja tentang persiapan pernikahan saya setahun lalu, pesta pernikahan yang sekejap itu, dan rentang selama setahun ini (yeaayyy 1st anniversary!!!!). mumpung ya, lagi ramai pernikahan Kahiyang anak Pak Presiden, jadi saya iya mau nulis dikit-dikit lah tentang Kahiyang. Eh salah, tentang saya laaaah... (ndak kenal Kahiyang saya mah).
1.       Persiapan Hari Pernikahan
Kalau dibilang persiapan pernikahan saya cukup singkat, sebenarnya tidak juga, karena ada sahabat-sahabat saya yang lain lebih singkat lagi dari saya, hanya saja masalahnya posisi saya tidak di Surabaya – Sidoarjo selama persiapan. Dari proses lamaran hinggan hari H sekitar 6 bulan saja. Jadi untuk permasalahan fitting baju, kontrol gedung, cek catering, semuanya benar-benar dilakukan di waktu luang saya saat pulang ke Sidoarjo. Kalau Undangan, sudah lah ya, si mas yang handle karena dia sendiri yang bikin.
*fitting*
Pembagian tugas untuk kontrol ini itu, tapi lebih banyak mama sama bapak yang melakukannya, karena saya pulang lebih banyak untuk fitting baju. Ini yang bisa dibilang agak menyiksa. Gaun-gaun yang ada di persewaan MUA saya kebanyakan berlengan slim, sedangkan saya lengannya luar biasa – walaupun ada yang lebih luar biasa dari saya – hehe. Untungnya mbak MUA saya yang notabene temen sendiri, mau lepas jahitan bagian dalam lengan biar muat untuk saya.


fitting udah macam endorse

2.       The Day
Hari Pernikahan pun tiba. Akad Nikah dan Resepsi Pernikahan kami dilakukan di hari yang berbeda. Akad Nikah pada hari Jumat 9 Desember 2016 sedangakan resepsi pernikahan 2 hari setelahnya yaitu tanggal 11 Desember 2016. Sebenarnya tidak ada pemilihan hari baik khusus berdasar perhitungan Jawa, Islam atau apa, karena menurut kami, semua hari itu baik, namun lebih baik bila dilakukan di akhir pekan supaya tidak mengganggu aktivitas tamu undangan yang sedang bekerja.
*Akad Nikah*
Deg-deg’an? Pasti! Mengingat si mas yang orangnya pringas-pringis aja, mengingat si bapak yang sukanya improvisasi sendiri, jadi takut donk salah-salah ucap waktu ijab. Selama prosesi akad sampai setelah ijab selesai dibacakan, saya tidak menyaksikan secara langsung, karena saya dipingit di dalam kamar, begitu ‘SAH! SAH! SAH!’, si mas jemput saya di kamar lantai 2 dan kami trurun bersamaan. Ciyeeeeee..... ada yang jemput. Hahaha... *sesungguhnya saya menahan tawa begitu melihat wajahnya* dia jadi kelihatan ganteng. Hahaha.

sah... sah... sah..!!! Alhamdulillah...


*Resepsi*
Berbeda dengan akad nikah yang dilakukan di rumah orang tua saya, resepsi dilaksanakan di gedung, kapasitasnya tidak banyak, undangan pun tidak sampai ribuan – macam pejabat saja - . walaupun ada sedikit insiden, overall saya senang dan lega. Teman-teman yang kami undang pun banyak yang hadir. Hhmmm... tidak banyak kata untuk bagian ini, yang jelas saya puas, bahagia dan Alhamdulillah.... terima kasih untuk semua pihak yang turut membantu kelancaran acara ini. We love you all. :)

sok-sok'an jadi model..

3.       Goes to 1st Anniversary
Untuk hari pernikahan saat itu saya mengambil cuti selama 2 minggu, seminggu sebelum acara dan seminggu setelah acara. So, how’s your day became a wife? Mmmm.... gimana ya... hahah.. canggung awalnya iya, kami yang berawal dari teman saja, sahabat dan kini jadi teman, sahabat dan kekasih selamanya. Setelah hari H pernikahan, kami hanya satu minggu bersama, itu saja banyak dihabiskan saat hanimun, sebelum kembali ke Banjarbaru, saya sendiri sudah disuruh dinas, ya walaupun di Surabaya saja sih.
Selama hampir satu tahun ini, komunikasi kami jelas lebih intens sekali dari sebelum menikah, itu hal yang wajar. Suami harus tahu bagaiman kabar istri begitupun sebaliknya. Perihal pertemuan, kami bergantian kadang dia yang ke Banjarbaru kadang saya yang pulang ke Surabaya. Tapi lebih enak lagi kalau pas saya lagi dapat dinas ke Surabaya, heheh... lumayan kan dibayarin kantor untuk bertemu suami, eh tugas dink.
Masalah momongan, sesungguhnya tidak ada program untuk menunda atau mempercepat. Selama diberi sehat, kami usahakan, kapanpun dapatnya itu rahasia Allah. Bulan pertama ternyata belum ada hasil, tadinya kalau ada berarti ini hasil hanimun gara-gara lihat banyak bule cakep.. hehhe.. Alhamdulillah dibulan ketiga pernikahan kami, Allah mempercayakan kepada kami. Haid telat. Dan pas banget kabarnya hadir saat mama pulang dari umroh. Allahu Akbar, Alhamdulillah.
Dan kini, kami sedang menunggu kelahiran anak pertama kami. Luar biasa. Allahu Akbar.

lav lav !!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cewek Smart

Dalam melakukan sesuatu itu memang harusnya ditarget, iya gak sih? Seperti beberapa hari yang lalu selama dua hari berturut-turut, ada beberapa hal yang masuk list to do saya (maklumlah lagi libur kuliah dan gak ada kerjaan, jadi ya bikin-bikin geje aja) hehe,, list to do-nya missal : ambil buku di mbak Ria, ambil tiket gowes di warung komplek, itu untuk malamnya dan besok paginya rencananya pagi-pagi sekali saya mau berguru pada teman SMA saya mengenai taking2 (tapi yang ini gak jadi, si do’i bangun kesiangan : ( ), abis gitu ke kampus tanya-tanya masalah orientasi (maklumlah hitungannya kan saya masih mahasiswa baru, baru tujuh semester di ITS ) dan bikin kartu perpus (woh biar kliatan rajin, pake punya kartu perpus segala, haha) *interview gak sengaja* Gini nih, seperti yang tadi saya bilang, salah satu plan saya adalah “mengambil buku di mbak Ria”. Hem,, buku apa itu? Dan siapa mbak Ria? Yap ini kedua kalinya saya berkunjung ke rumahnya yang gak jauh dari rumah nenek saya. Dan

From Station to Station

Dari hati ke hati…. *eh Maaf maaf bukan waktunya ngegombal niiihh… eling eling!! Hehe. Bukan mau ngegombal kok, tenang aja. Cuma mau berbagi sedikit cerita perjalanan selama survey beberapa hari yang lalu. Kebetulan ada tugas dari dosen Infrastruktur Transportasi buat melakukan survey ke stasiun. Terserah sih mau ke stasiun mana. Apa saja yang disurvey? Yaitu meliputi : Ø   Lokasi Stasiun Ø   Fasilitas di Stasiun Ø   Layout Emplasemen Stasiun : Jumlah Track, Wesel, Peron, dsb Ø   Sistem Persinyalan Saya dan lima orang teman yang lain – Selpi, Abu, Dewanty, Eca, dan si Om Wawan – memutuskan untuk survey ke Kediri. Kenapa Kediri? Yah karena kita kehabisan stasiun yang deket-deket Surabaya. Lagipula gak sedikit kok temen-temen satu kelas yang survey di luar kota, malah sampai Bandung (niat banget yah… ya iyalah lha wong mereka sekalian pulang kampung :D ). Karena satu orang harus satu stasiun, maka kami carinya juga harus ada enam stasiun. Stasiun pertama yang

Steak Tuna

sekali sekali bikin makanan ala-ala resto ato kafe-kafe gitu aahhh... hihihi.. tapi makanan yang sehat dan penuh gizi dan pastinya yummy ala chef ... :P Yup!! mumpung ada ikan tuna yang masih ada banyak untuk bahan dagangan, saya coba-coba deh bikin Steak Tuna. ternyata gampang bingit. tinggal mau tingkat kematangan yang seperti apa aja yang diinginkan. kayak bikin steak daging biasanya itu loh. yang ada tingkatan kematangan dagingnya, macam medium, rare, well done. tadinya mau coba bikin medium yang dalamnya masih agak kemerah-merahan gitu, tapi saya takut mentah dan gak enak, jadinya saya bikin almost well done. apapun itu, daging ikan tuna itu gurih. beneran gurih. :9 which one do you prefer to serve? Cara bikinnya gampang bingit. pertama, siapin dulu bahan-bahannya, seperti; 1.    Ikan tuna steak dengan ketebalan kurleb 2,5cm (yang sudah dipotong steak ya.. bukan tuna kalengan.. heheh) 2.    Kentang ukuran sedang (kupas dan potong sesuai selera) 3.    Wortel