Langsung ke konten utama

Gak Cukup Sehari (Keliling Banjar)



mau explore suatu tempat atau daerah itu, satu hari saja ga bakalan cukup kalau mau dapat banyak spot atau lokasi buat foto-foto atau sekedar check in biar dikira eksis. setelah hampir 2 bulan di Banjarbaru, baru hari itu, teman-teman pada bersedia dan ngajakin buat keliling Banjar. hanya ke beberapa lokasi saja. ke daerah yang merupakan icon dari kota tersebut. sebut saja di Banjarmasin, ada apa? ada pasar apung, ada pulau yang dihuni banyak sekali monyet, juga patung bekantan yang besar - sayang bekantan yang aslinya gak ada :( - sampai kembali lagi ke daerah Banjarbaru.

~ Pasar Apung ~
Pergi ke Pasar Apung itu idealnya adalah pagi-pagi sebelum shubuh, dan kalau mau shubuhan, tinggal sholat di Masjid Sultan Suriansyah atau Masjid Kuin yang merupakan masjid tertua di Kalimantan Selatan dengan usia sekitar 300 tahunan. bener sih, kami berangkat sebelum shubuh, bener juga sih kami sempat sholat shubuh di Masjid Sultan Suriansyah, tapi gak sepuluh menit sebelum shubuh juga keleus dari Banjarbaru-nyaaa... perjalanan Banjarbaru ke Banjarmasin saja paling nggak menempuh waktu 30-40 menit kalau jalanan SEPI AMAT tanpa hambatan.






kami menyewa perahu boat - dari kayu - yang bisa muat sampai 12an orang kali ya seharga 250rb. Saya gak paham bener harga sewa biasanya berapa, yang jelas teman saya - yang katanya Duta Wisata Banjarmasin 2014 - sudah nawar harga boatnya. Jadilah setelah sholat shubuh, kami langsung naik perahu dan berlayar menuju pasar terapung Muara Kuin yang berada di atas sungai Barito. dan menikmati sunrise dari atas kapal yang nampang muncul dari balik rumah-rumah apung dipinggiran Sungai Barito. 






Benarlah tebakan dan himbauan orang-orang untuk datang ke pasar apung sebelum Shubuh. sekitar jam 6 kurang, para penjual di pasar apung sudah mulai kembali ke daratan, sebagian besar dari mereka sudah menyalakan kembali boatnya untuk pulang. sensasi pasar apung yang kami nanti-nanti dan cari hilang sudah. hanya tinggal beberapa pedagang saja yang masih ada disana, itu pun sudah bersiap untuk kembali. usai menikmati sunrise, kecewa tidak dapat pasar apung yang full, kami pun lapar, eh ada warung-warungan apung. dengan berbagai menu mudah, seperti nasi kuning dan sate, kami pun tanpa pikir panjang dan tanpa memikirkan bagaimana mereka mencuci piring-piring bekas pakai, kami pun langsung pesan dan dengan lahapnya menghabiskan ketika makanan tiba *ini semacam lapar atau tidak peduli yaa?? hahahaha*



~ Pulau Kembang ~
Alhamdulillah kenyang, kami pun melanjutkan trip selanjutnya masih di aliran sungai Barito. kami menuju ke Pulau Kembang. pasti banyak kembangnya. you wrong! there are so many monkeys. kiik kiikk... saya kira nama pulau ini adalah pulau kera atau monyet gitu, ternyata malah pulau kembang, karena saya diberitahu kalau nanti kita akan ke pulau yang banyak monyetnya, tuh kan gak salah donk saya, eh ternyata namanya pulau kembang tapi gak ada sama sekali kembang atau bunga dengan bermacam-macam rupa. yang ada monyet dengan berbagai macam tingkah, mulai dari yang lagi gendong-gendong anaknya sampai ada yang lagi proses bikin anak.. hadeeehhh kelakuanmu nyet-nyet, begituan di tempat umum. dan ada satu yang kasihan, kakinya patah, hiks... kebanyakan tingkah siih. dan si monyet ini sensitive sekali kalau tahu ada makanan. begitu kerasa ada yang ngeluarin kacang atau makanan apapun, mereka langsung reflect gitu nyamperin yang empunya makanan. diserbu sama para monyet. fiuuhhh atut deh eyke..




~ Jembatan Barito ~ 
selanjutnya, kita ke Kalimantan Tengah. cailaaa... dalam sejam langsung dua propinsi. eh, enggak ndink, kami hanya ke perbatasan saja. Jembatan Barito merupakan jembatan yang menjadi ikon perbatasan antara Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. panjangnya sekitar 1082 meter (wikipedia.org). seperti di tempat lain, kita mah apa, disini cuma foto-foto doank dan makan pentol. hahaha... gak sampai bablas ke Palangkaraya juga sih. cukup sampai perbatasan saja dulu. next trip aja lebih dibanyakin lokasinya. yang penting sudah foto di bawah tulisan "Jembatan Barito". hihihihi

pose dulu di depan Jembatan Barito

~ Patung Bekantan ~
Patung Bekantan ini lokasinya di tepi Sungai Martapura dan menjadi ikon fauna propinsi Kalimantan Selatan. Bekantan tersebar dan endemik di hutan bakau, rawa dan hutan pantai di pulau Borneo (Kalimantan, Sabah, Serawak dan Brunai) (wikipedia.org), makanya dibuatlah Patung bekantan yang katanya beratnya sampai 7 ton itu, buat menandai aja Bekantan was here. save Bekantan, semoga gak ikut-ikutan punah seperti hewan-hewan langka lainnya. Amiin.

Patung Bekantan


~ Danau Pengaron ~
hari semakin panas dan terik matahari seolah menyilaukan mata, tsaaaahhh... tapi masih belum mau balik. hiyaaah trip apaan ini tengah hari udah mau balik kosan aja. kita ngegalau selama di perjalanan. what next? what next? mau kemana, lihat di mbah gugel, daerah yang gak jauh-jauh dari lokasi kita dan gak sampai perjalanan jauh berjam-jam adalah mengunjungi danau-danau bekas tambang atau perbukitan hijau di sekitar Banjarbaru atau Banjarmasin. setelah memilih nan memilah gambar-gambar mbah gugel dan lokasi terdekat yang kita kunjungi adalah Danau Pengaron. kalau dibilang dekat sih bisa juga, lokasinya dari kota Banjarbaru ke arah Martapura dan lurus saja sampai anda merasa ragu bahwa jalan yang anda pilih sudah tepat atau belum. hahahaha. tapi memang benar, jalaln raya menuju sana itu lempeng sepi dan lurus aja, jadi berasa lama dan jauh, tapi sebenarnya gak jauh-jauh juga. apalagi kita masih awam dan belum paham pasti daerah sini. beberapa kali bertanya jalan dan beberapa kali salah masuk jalan. begitu menemukan jalannya yang benar, kami sendiri sampai hampir tidak percaya, karena lokasinya pun yaaaa memang daerah tambang ya, di bukit yang
bisa dibilang jelek jalannya. kasihan mobilnya.


Tapi, setelah keraguan - awalnya kami menemukan sebuah danau kecil yang nampak tidak layak untuk dikatakan bahwa itu danau yang ada di mbah gugel - akhirnya pencerahan pun datang usai sholat dhuhur.. tsaaahh... ada sebuah mobil di atas bukit, dan yang ini kami yakin pasti itu lokasinya. dan benar, lokasinya memang masih agak naik lagi sedikit. aannnddd taraaaa...  we found it!!!

fiuuuuhh .... usai sudah perjalanan pendek nan panjang hari itu.. next next kita cari lagi tempat lain. okeeeee!!!!   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cewek Smart

Dalam melakukan sesuatu itu memang harusnya ditarget, iya gak sih? Seperti beberapa hari yang lalu selama dua hari berturut-turut, ada beberapa hal yang masuk list to do saya (maklumlah lagi libur kuliah dan gak ada kerjaan, jadi ya bikin-bikin geje aja) hehe,, list to do-nya missal : ambil buku di mbak Ria, ambil tiket gowes di warung komplek, itu untuk malamnya dan besok paginya rencananya pagi-pagi sekali saya mau berguru pada teman SMA saya mengenai taking2 (tapi yang ini gak jadi, si do’i bangun kesiangan : ( ), abis gitu ke kampus tanya-tanya masalah orientasi (maklumlah hitungannya kan saya masih mahasiswa baru, baru tujuh semester di ITS ) dan bikin kartu perpus (woh biar kliatan rajin, pake punya kartu perpus segala, haha) *interview gak sengaja* Gini nih, seperti yang tadi saya bilang, salah satu plan saya adalah “mengambil buku di mbak Ria”. Hem,, buku apa itu? Dan siapa mbak Ria? Yap ini kedua kalinya saya berkunjung ke rumahnya yang gak jauh dari rumah nenek saya. Dan

From Station to Station

Dari hati ke hati…. *eh Maaf maaf bukan waktunya ngegombal niiihh… eling eling!! Hehe. Bukan mau ngegombal kok, tenang aja. Cuma mau berbagi sedikit cerita perjalanan selama survey beberapa hari yang lalu. Kebetulan ada tugas dari dosen Infrastruktur Transportasi buat melakukan survey ke stasiun. Terserah sih mau ke stasiun mana. Apa saja yang disurvey? Yaitu meliputi : Ø   Lokasi Stasiun Ø   Fasilitas di Stasiun Ø   Layout Emplasemen Stasiun : Jumlah Track, Wesel, Peron, dsb Ø   Sistem Persinyalan Saya dan lima orang teman yang lain – Selpi, Abu, Dewanty, Eca, dan si Om Wawan – memutuskan untuk survey ke Kediri. Kenapa Kediri? Yah karena kita kehabisan stasiun yang deket-deket Surabaya. Lagipula gak sedikit kok temen-temen satu kelas yang survey di luar kota, malah sampai Bandung (niat banget yah… ya iyalah lha wong mereka sekalian pulang kampung :D ). Karena satu orang harus satu stasiun, maka kami carinya juga harus ada enam stasiun. Stasiun pertama yang

Steak Tuna

sekali sekali bikin makanan ala-ala resto ato kafe-kafe gitu aahhh... hihihi.. tapi makanan yang sehat dan penuh gizi dan pastinya yummy ala chef ... :P Yup!! mumpung ada ikan tuna yang masih ada banyak untuk bahan dagangan, saya coba-coba deh bikin Steak Tuna. ternyata gampang bingit. tinggal mau tingkat kematangan yang seperti apa aja yang diinginkan. kayak bikin steak daging biasanya itu loh. yang ada tingkatan kematangan dagingnya, macam medium, rare, well done. tadinya mau coba bikin medium yang dalamnya masih agak kemerah-merahan gitu, tapi saya takut mentah dan gak enak, jadinya saya bikin almost well done. apapun itu, daging ikan tuna itu gurih. beneran gurih. :9 which one do you prefer to serve? Cara bikinnya gampang bingit. pertama, siapin dulu bahan-bahannya, seperti; 1.    Ikan tuna steak dengan ketebalan kurleb 2,5cm (yang sudah dipotong steak ya.. bukan tuna kalengan.. heheh) 2.    Kentang ukuran sedang (kupas dan potong sesuai selera) 3.    Wortel