Mudik! Mudik! Mudik! Yippii!!
Mumpung masih dalam suasana lebaran, saya mau posting dikit
mengenai lebaran kemarin aahhh... heheh
Jarang-jarang bisa mudik bareng mama dan bapak di kampung
halaman apalagi sampai ikutan sholat Ied bareng di sana. Iyah, karena ini tahun
pertama bapak pensiun sebulan lalu, jadi bapak bisa pulang kampung lebih awal. Tidak
seperti lebaran-lebaran sebelumnya yang baru bisa pulang kampung dua minggu
setelah lebaran.
Lebaran kemarin ini, saya pulang H-2 sebelum sholat Ied. Lebaran
bareng ortu atau endak di kampung halaman, bagi saya perjalanan menuju kampung
tetep aja sama. Iyah, saya ikutan travel. Mobil bapak gak muat. Sudah keisi
sama mama, bapak, kakak saya + istrinya + dua anaknya, juga adik saya yang
paling kecil. Belum lagi barang-barang bawaan. So, saya dan kakak paling gede
berangkat naek travel.
ini keluarga dari mama, belum semuanya kumpul buat foto. pada malu-malu :D
Seperti yang sudah saya tulis di postingan sebelumnya, pagi
sampai sore hari sebelum berangkat, saya masih harus garap pesenan kue, jadi
sama sekali belum packing. Alhasil, packingan ala kadarnya asal bawa. Akibatnya
ada aja yang ketinggalan. Ada baju yang gak kebawa. Akhirnya sampai di rumah si
mbah, seperti biasa saya pinjem daster buat di rumah. Hahaha... yaahh udah
macam emak-emak gitu laaah..
yang ini juga cuma sebagian kecil dari keluarga bapak
Topik hangat yang lagi in selain di postingan terdahulu,
yaitu AKIK. Iyah batu akik. Berawal dari bapak yang dapat sms dari seorang
temannya yang kurang lebih tulisannya begini,”Pak, saya titip batu dari Pacitan
yang warna merah atau biru, berapapun nanti saya ganti.” Segitunya yang hobi
sama akik. Heheh.
Jadi deh, bapak cerita sama saudara-saudara, tanya dimana
itu bisa dapat akik. Setelah hasil cerita dan tanya-tanya itu, dapatlah bapak
akik yang sudah dijadikan cincin. Langsung dapat dua. Yang satu dari keponakan
bapak dan yang satu dari ipar bapak. Tapi, setelah diteliti dan dicermati, batu
yang dari keponakan itu bukan akik, Cuma batu kali biasa. Karena ciri batu akik
itu kalau disenter atau dikasih cahaya, cahayanya bakal tembus. Hahah... gak
papa lah di bawa saja. Sedangkan punya iparnya, itu asli tembus. Kok bisa ya?
Tidak berapa lama setelah dikasih cincin akik, eh ada
keponakan lain yang datang berkunjung dari sebuah desa di atas gunung, katanya
dia jual akik dan punya lebih banyak. Hahaha... denger begitu si bapak langsung
semangat buat titip.
yang hijau itu batu biasa, yang besar sendiri itu yang masih mentah belum dipoles
Ternyata gak Cuma bapak, sepupu saya yang lain yang kerja di
Ibu kota juga begitu. Ceritanya kalau dia dititipin sama bosnya buat bawain
akik dari Pacitan. Akhirnya waktu berkunjung ke rumah kerabat yang di atas
gunung, dapet deh beberapa batu akik yang masih mentah belum dipoles dan
beberapa batu cincin. Hadeh hadeh... segitunya orang-orang ini suka akik..
heheh.. *eh jangan gitu, tau-tau nanti malah doyan sendiri looh* :D
jadi ceritanya, lebaran kali ini, oleh-oleh yang paling dinanti adalah akik!!
Komentar