Langsung ke konten utama

Choco Time #shortstory



---
Three days before

"Mbaa.. tiga hari lagi aku ke Surabaya nih. yuk meet up." on 12:53 PM

"Haiyuuukk marii.. dimana?" on 1:26 PM

"Terserah mau dimananya sih." on 1:27 PM

"Oke kalo gitu di deket kamu stay aja." on 1:27 PM


***

Today

Bagaimanapun kerjaan hari ini harus dikelarin. selesai gak selesai kudu selesai. agak maksa emang, tapi mau gimana lagi hari sudah semakin siang, gak lama lagi juga sore. 

"Jadi kita meet up hari ini?" on 11:54 AM

"Jadi doonk.. jam 8.30 ya." on 12:15 PM

"Oke." on 12:15 PM

i have ready to go, tapi lihat jam di HP masih pukul 4 sore, sedangkan meet up masih lama. harus kemana aku? aahh biarlah si motor sayang yang membawaku kemana sore ini sebelum waktu janjian sajalah. yang penting keluar dulu dari rumah dan menghirup udara....kotor. debu, polusi, asap.

jam bubaran kantor. jalanan padat. sangat padat untuk ukuran Surabaya. kalau bukan karena ada janji atau acara, jarang-jarang aku keluar rumah dan menerjang macetnya jalanan Surabaya. motor terus melaju, melaju dan melaju... dengan kecepatan di bawah rata-rata biasanya. 

terus dan terus melaju sampai akhirnya membawaku ke daerah Barat, padahal meet up nanti malam ada di Pusat. Oh My God!! apa yang sedang kupikirkan sehingga membawaku ke Barat seperti Biksu Tong yang mencari kitab suci. oke, setelah menata hati karena kacau menerjang padatnya jalanan dan aku tersesat di daerah Barat. sepertinya tidak afdol bila tidak sekalian membuat diri lebih bingung lagi. karena waktu janjian masih lama, aku berkeliling saja dulu di Barat.

Sembari berkeliling dan menyesatkan diri, aku baru ingat, i have a friend who work in this area. kucari tempatnya bekerja. aku pernah berkata,"tempat kerjamu jauh sekali dari tengah kota." but, i never said if i dont want to go there. and, see, i come - with BIG SMILE in MY HEART - . akhirnya kutemukan juga tempatnya dan sepertinya aku telah melewati jalanan itu sebanyak dua kali. wow. aku benar-benar buta daerah Barat.

Tampak sepi. mungkin karena bangunan di kanan-kirinya sudah nampak gelap karena jam kerja pada umumnya telah usai. ya, letaknya di deretan ruko di seberang apartemen elit. Sebuah kedai kopi. satu-satunya ruko yang masih menyala lampunya yang sempat membuatku ragu, apakah ini tempatnya, atau bukan.

Kuparkirkan motorku sayang di antara kendaraan-kendaraan pengunjung lain yang notabene adalah mobil. dan motor lain, mungkin milik karyawannya. So what?! rasanya dag dig dug, tapi bukan beban buatku. mungkin hanya sedikit rasa berdebar karena ini pertama kalinya aku mengunjungi tempat kerja temanku. lebih tepatnya mungkin mengunjunginya di tempat kerja. 

dari balik kaca kedai kopi itu, aku tidak melihat seseorang yang nampak seperti sosoknya. berangsur dag dig dug nya menghilang. kugeser sliding door kedai dan langsung berjalan ke area dengan tulisan 'Order Here'. kulihat lagi mas-mas yang memakai celemek di belakang bar. bukan temanku. aku lihat-lihat sekelilingnya. tidak terlihat temanku. 

"Pesan apa kak?" aaah... suara si mas-mas itu membuyarkan pencarianku.

"eehhmm.. Hot Chocolate." just for mood booster after the traffic jam.

pikiranku masih melayang-melayang pada 'dimana temanku?'. sengaja aku pilih duduk di sofa dekat jendela kaca dan duduk menghadap jalanan sehingga bisa sekalian melihat-lihat kegiatan di dalam kedai dari pantulan kaca jendela itu. dan siapa tahu temanku tiba-tiba muncul di bar. mungkin dia masih istirahat sholat maghrib, pikirku.

7 menit kemudian

aku buka laptop. pesanan datang. dan yang mengantar pun mas-mas yang tadi. hari gini pasti disediakan wifi di kedai kopi beginian. kutanya password wifi. entah suara si mas yang terlalu pelan atau pengunjung lain yang terlalu berisik, i can't hear si mas-mas clearly. atau ada sesuatu lain yang membuatku tidak fokus? i dont know.


15 menit kemudian

kulihat dari kaca, temanku tak kunjung keluar. malah yang keluar seseorang berwajah oriental yang sepertinya adalah si empunya kedai yang ikutan mondar-mandir di bar. kudengar dari si wajah oriental yang sedang menjawab pertanyaan pengunjung bahwa seorang karyawannya sedang tidak masuk, makanya jadi terlihat sedikit ribet. ternyata itu yang membuat temanku tak menampakan batang hidungnya sedari tadi. dia absen di hari ini. kenapa? i dont know. ingin rasanya tanya kenapa gak masuk, tapi nanti jadi ketahuan kalau aku datang kemari dan tidak menemukan dia. kuurungkan niat untuk bertanya.

20 menit kemudian

"Mbaa dimana?" on 6:59 PM

Oh My GOD!! hampir lupa. meet up!!
aku bergegas membereskan laptop yang belum sempurna mati dan kumasukkan ke dalam tas. secangkir hot chocolate yang masih banyak, buru-buru kuminum. dibuang sayang. 

ah.. masa bodo deh, ditungguin juga temanku gak bakal keluar. kan dia ijin gak masuk hari ini. baru ingat. ini daerah Barat dan aku juga tidak paham jalan menuju tengah kota dari Barat. lihat di GMap agak rumit karena aku harus berputar kembali ke jalan dimana aku berangkat tadi. tapi, si mas parkir menunjukkan sedikit jalan terang bagiku untuk menuju tengah kota. rumit memang karena aku tidak tahu daerah sini, tapi kalau tidak begini juga aku gak bakalan ngerti.

motorku sayang terus melaju, melewati jalan agak sempit, ke luar ke jalan besar, ketemu lampu merah. dan akhirnya menemukan jalan yang aku kenal. dari perhitunganku, setidaknya aku bakalan tepat waktu menghadiri meet up kali ini.

***

Kedai Kopi.

Lagi-lagi aku mengunjungi kedai kopi. berbeda dengan yang tadi. kedai kopi yang satu ini sudah berdiri sejak beberapa tahun ini - tepatnya pun aku tidak tahu - . entah kenapa, suka sekali chit chat atau sekadar menghabiskan waktu seorang diri di kedai kopi semacam ini, meskipun akan selalu ada pertanyaan "masih betah duduk sendiri?". 

cukup strategis tempatnya, di pinggir jalan kota dekat tempat kongkownya anak muda. sudah pasti ramai.

kuparkir motorku sayang.
Dag dig dug. rasanya sudah lama aku tidak bertemu dengan adikku yang satu ini di Surabaya semenjak dia stay di ibukota. senyam-senyum sendiri. too excited to meet up with him. i can share everything with him. 

"pesen dulu mbaa.."

"ah iya, sebentar aku lihat menu dulu. kamu apa?"

"Hot Chocolate, for mood booster." sama seperti tadi, kalau aku pesan hot chocolate lagi, bisa-bisa double booster moodku hari ini.

"eehhmm.. mas, pesan yang ini saja.." sembari menunjuk pesananku.

memulai percakapan dengan kisahnya yang baru saja putus dengan pacarnya, share tentang pekerjaan sampai akhirnya membicarakan kisah asmaraku yang entah nantinya akan berlabuh pada siapa. belum ada yang tahu.tak terasa obrolan seru ngalor ngidul hampir dua jam lamanya. Strawberry chocomilk milikku pun sudah habis sampai bersih. 

maunya ngobrol lebih lama, tapi hari sudah malam. dan cinderella harus pulang sebelum jam duabelas malam. 


--Sometimes, life is like a cup of coffee or chocolate, black on the outside, but if you feel and enjoy, you will find the sweetness in it.--
-- FS --

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cewek Smart

Dalam melakukan sesuatu itu memang harusnya ditarget, iya gak sih? Seperti beberapa hari yang lalu selama dua hari berturut-turut, ada beberapa hal yang masuk list to do saya (maklumlah lagi libur kuliah dan gak ada kerjaan, jadi ya bikin-bikin geje aja) hehe,, list to do-nya missal : ambil buku di mbak Ria, ambil tiket gowes di warung komplek, itu untuk malamnya dan besok paginya rencananya pagi-pagi sekali saya mau berguru pada teman SMA saya mengenai taking2 (tapi yang ini gak jadi, si do’i bangun kesiangan : ( ), abis gitu ke kampus tanya-tanya masalah orientasi (maklumlah hitungannya kan saya masih mahasiswa baru, baru tujuh semester di ITS ) dan bikin kartu perpus (woh biar kliatan rajin, pake punya kartu perpus segala, haha) *interview gak sengaja* Gini nih, seperti yang tadi saya bilang, salah satu plan saya adalah “mengambil buku di mbak Ria”. Hem,, buku apa itu? Dan siapa mbak Ria? Yap ini kedua kalinya saya berkunjung ke rumahnya yang gak jauh dari rumah nenek saya. Dan

From Station to Station

Dari hati ke hati…. *eh Maaf maaf bukan waktunya ngegombal niiihh… eling eling!! Hehe. Bukan mau ngegombal kok, tenang aja. Cuma mau berbagi sedikit cerita perjalanan selama survey beberapa hari yang lalu. Kebetulan ada tugas dari dosen Infrastruktur Transportasi buat melakukan survey ke stasiun. Terserah sih mau ke stasiun mana. Apa saja yang disurvey? Yaitu meliputi : Ø   Lokasi Stasiun Ø   Fasilitas di Stasiun Ø   Layout Emplasemen Stasiun : Jumlah Track, Wesel, Peron, dsb Ø   Sistem Persinyalan Saya dan lima orang teman yang lain – Selpi, Abu, Dewanty, Eca, dan si Om Wawan – memutuskan untuk survey ke Kediri. Kenapa Kediri? Yah karena kita kehabisan stasiun yang deket-deket Surabaya. Lagipula gak sedikit kok temen-temen satu kelas yang survey di luar kota, malah sampai Bandung (niat banget yah… ya iyalah lha wong mereka sekalian pulang kampung :D ). Karena satu orang harus satu stasiun, maka kami carinya juga harus ada enam stasiun. Stasiun pertama yang

Steak Tuna

sekali sekali bikin makanan ala-ala resto ato kafe-kafe gitu aahhh... hihihi.. tapi makanan yang sehat dan penuh gizi dan pastinya yummy ala chef ... :P Yup!! mumpung ada ikan tuna yang masih ada banyak untuk bahan dagangan, saya coba-coba deh bikin Steak Tuna. ternyata gampang bingit. tinggal mau tingkat kematangan yang seperti apa aja yang diinginkan. kayak bikin steak daging biasanya itu loh. yang ada tingkatan kematangan dagingnya, macam medium, rare, well done. tadinya mau coba bikin medium yang dalamnya masih agak kemerah-merahan gitu, tapi saya takut mentah dan gak enak, jadinya saya bikin almost well done. apapun itu, daging ikan tuna itu gurih. beneran gurih. :9 which one do you prefer to serve? Cara bikinnya gampang bingit. pertama, siapin dulu bahan-bahannya, seperti; 1.    Ikan tuna steak dengan ketebalan kurleb 2,5cm (yang sudah dipotong steak ya.. bukan tuna kalengan.. heheh) 2.    Kentang ukuran sedang (kupas dan potong sesuai selera) 3.    Wortel