Langsung ke konten utama

Goes to Menjangan


Haluuuuu..... selamat tahun baru 2015!!! :)  :)

Tahun ini semoga diberi kesehatan, kelancaran rejeki dan kelancaran segala urusan – termasuk jodoh juga sih – hehe. Mengawali tahun ini dengan apa? Heeemmm... kalau dibilang mengawali tahun dengan menyapa teman-teman kantor, kayaknya kurang tepat buat saya, maklum masih pengacara. Heheh..

Yang ada, saya mengawali tahun dengan menyapa Laut!! Hai Laut *kasih senyum manis mengembang*. Yap! Setelah rencana tahun lalu mau berkunjung ke pantai dan laut gagal karena suatu hal, kali ini saya gak boleh gagal donk. Yaaa walaupun agak dag dig dug seer, antara bakalan di ijinin atau enggak. Pasalnya, akhir tahun kemarin ini, tahu kan ya ada tragedi jatuhnya pesawat Air Asia QZ-8501 di daerah perairan Selat Karimata, bisa susyah ijin melaut. Tapi syukurlah, dibolehkan. :)

Kemana sih?

Rencana pergi ini sebenernya dadakan banget, seminggu sebelum hari H, saya baru diajakin untuk join. Dan seminggu sebelum hari H itu saya dapet dua ajakan main di air. Temen kuliah ngajakin ke Karimun Jawa – ini inceran saya sejak lama – dan genk KL ngajakin main ke Pulau Menjangan. Setelah saya lihat-lihat di google map dan setelah mendengar kabar mengenai Air Asia juga mengingat cuaca yang lagi gak menentu, akhirnya saya memutuskan untuk ikutan ke Pulau Menjangan. Nyebrang ke Bali donk? Iya tapi nyebrangnya gak sejauh Jepara – Karimun Jawa kok, cuma ±1jam. Lagian temen saya yang mau ke Karimun Jawa juga akhirnya gak jadi lantaran tidak diperbolehkan untuk menyebrang karena cuaca. Syukurlah cuaca di Pulau Menjangan di hari H ceraaaaaaahhhh banget. Alhamdulillah...

Yap, kita berangkat menuju Banyuwangi sekitar jam 10 malam hari Jumat, sampai di tujuan masih sangat kepagian dan kita juga kebablasan dari meeting point seharusnya. Sekitar jam 2 pagi, kita sudah sampai, karena kepagian, kita nongkrong di depan pelabuhan Ketapang sampai jam 5 pagi baru cau ke lokasi meeting point.

Semestinya, kita sudah mulai melaut sekitar jam 8 pagi, tapi karena bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, kita baru bisa melaut jam 10 pagi setelah si bapak operator perahunya kelar acara maulid-an.
Rombongan melaut ini bukan Cuma saya dan genk KL, tapi juga ada temen-temen lain yang kita juga baru ketemu di sana. Total peserta yang ikut 12 orang. Saya dan genk KL sendiri ada 5 orang, kami dan 2 orang lainnya hanya mengambil 1 day trip aja sih. Sisanya ambil trip yang 2 hari dengan paket Menjangan-Ijen-Baluran. Sedangkan kita Cuma ke Menjangan aja dengan harga paket 250ribu rupiah.

Tujuan pertama kita dari pantai.....– saya lupa nama pantai tempat kami berangkat – di sisi Banyuwangi adalah Pulau Menjangan. Dan langsung dibawa ke spot untuk Snorkeling. Lah ya emang tujuannya kan untuk snorkeling. Heheh...

Patricknya warna biru!!!

Daaaannn... gengsi donk yaa.. udah jauh-jauh ke Menjangan buat Snorkeling tapi gak ikutan nyebur. Saya yang nggak bisa renang, akhirnya nekat-nekat aja buat ikutan turun. Yang penting safety udah dipakai semua, semacam jaket pelampung, kacamata snorkeling dan sepatu katak.

Oke, percobaan pertama saya masuk, waahh kedalaman 2 meter bagi saya itu dalam, karena saya gak bisa renang. dan karena gak biasa renang, saya belum bisa mengendalikan keseimbangan, belum bisa main-mainin kaki dan masih ada rasa takut kalau-kalau saya tenggelam. Kepanikan itu bikin kaki saya kram. Akhirnya baru beberapa menit dan belum sampai lima menit, saya kembali naik ke atas perahu. Menenangkan diri, selonjoran dulu, atur napas daaaannn mantapkan diri untuk percobaan kedua dan masih di spot yang sama. Tapi kali ini saya gak pake sepatu katak dan di tuntun keliling sama si bapak operator yang baik hati.

di spot kedua, udah berani main sendiri :D

bening, di spot kedua lebih dangkal

Begitu bisa enjoy dan membalikkan badan untuk melihat ke dalam air, saya bolak balik mengacungkan jempol, mau bilang,”keren!! Saya bisa lihat karang!!” – iya walaupun yang saya lihat tidak sewarna-warni yang biasa dilihat di tipi, seenggaknya saya sudah biasa lihat secara langsung :) :) – sambil bingung antara tangan kiri pegang jaket pelampung dan tangan kanan pegang tangan si bapak operator.

Mestinya setelah snorkeling di spot pertama, kita lanjut treking ke pulau dan melihat Pura, tapi sayang, karena pada keasyikan snorkeling, Pura nya sudah keburu dipakai ibadah oleh umat Hindu. Akhirnya kita lanjut ke spot selanjutnya.

Yang ini lebih dangkal!! Dan dengan pede’nya, saya turun tanpa bantuan siapa-siapa. Hahahh. Muter-muter sendiri tapi yang jelas gak jauh-jauh dari perahu, nanti saya gak bisa baliknya. Setelah puas bolak-balikin badan, lihat langit, lihat bawah , kemasukan air – asin – saya pun menyudahinya dan berniat naik ke atas perahu. Dan karena tadi turun dari perahu enggak lewat jalan yang semestinya yaitu lewat tangga  melainkan lewat sisi lainnya yang tidak ada tangganya, jadinya agak susah juga mau naik. Sudah gitu, disaat saya bingung gimana naiknya, eh ada perahu lain lewat melintasi saya, untung saya gak dipepet sama tuh perahu. Naik ke perahu pun berhasil, tapi.... beberapa saat kemudian saya baru nyadar, mouth snorkeling saya hilang!! Oh My God!!
Si mas operator perahu bantuin nyari, barangkali terlepas dan masih tertinggal di air. Mas Didi yang empunya trip juga ikutan nyari. Dan semua hasilnya nihil. Terus kata mereka mestinya kelihatan, kan snorkel besar gitu masak iya gak kelihatan. Eh, snorkel? Salaaaahh... saya ralat, Cuma mouthnya doank maass!! Dan eng ing eng, kalo mouthnya doank ya susah carinya. Akhirnya pencarian pun dihentikan dan kita lanjut ke pulau selanjutnya. Hahaha.. *maap ya maass udah ngilangin mouth snorkelnyaa* :D


Pantai Menjangan

sayang ya, banyak sampah bawaan arus laut :(

pelajaran garis pantai

ini kapal kita "Bangsing Breeze 1"

pantai Pulau Tabuhan
udah capek abis snorkeling

Trip ke Menjangan kelar sekitar jam 3.30 sore dan kita balik lagi ke pantai. Mau cus balik ke surabaya itu ya nanggung, paling sampe sana malem. So, kita memutuskan untuk bermalam dulu lah di Banyuwangi. Cari penginapan di sekitar Pelabuhan Ketapang. Ada, murah, tapi agak sedikit horor. Hihihi. Dapet tuh kamar yang 65ribu/malam. Murah kan? Twin bed gedhe, ada tipi, kamar mandi, tapi pake exhouse. Nama penginapan Banyuwangi Beach Hotel.
Kayaknya kita beneran capek deh, begitu sampe penginapan langsung pada tidur, sampe hampir lupa mau cari makan ke Banyuwangi kota. Carinya kemaleman, alhasil gak dapet nasi tempong recomended punya Mak Wah, jadinya malah makan nasi tempong di alun-alun sri tanjung.
Paginya, kalo mau langsung balik Surabaya juga sayang, ini masih hari Minggu, temen-temen masih pada libur. So, kita lanjut ke Taman Nasional Baluran. Ada apa di sana? Ada padang savana, ada Kijang, ada Banteng, ada Monyet, ada Ever Green dan ada Pantai Bama. Mungkin karena lagi pasang kali ya air lautnya, jadi air di pantainya tinggi. Dan lagi, setelah kemarin kita liat pantainya Menjangan dan pulau Tabuhan, jadinya lihat Pantai Bama itu, biasaaaa banget, jadi semacam ke Pantai Kenjeran, banyak sekali pengunjungnya. Mungkin yang menarik adalah karena ada hutan mangrove yang gedhe-gedhe di sekitaran Pantai Bama.

jangan lupa selfie dulu :P


foto atas : jajaran Tengkorak Banteng (kiri). Padang savana *kelihatan gak kijang & bantengnya? (kanan)
foto bawah: emak monyet dan baby nya (kiri). pantai Bama (kanan)


Siip... akhir pekan yang siip. Pantai, hutan, padang savana, aahhh....so nice :)

Tunggu trip selanjutnyaa :) ;) 

Komentar

Nindy Hardjadinata mengatakan…
Waaahhh serunyaaa! >.<

Aku ada plan ke pantai tapi ga tahun ini kayaknya. Insya Allah tahun depan sekalian main ke rumah temen ^^

Btw, itu paragraf mbok dispasi tohh makk, bacanya pusing dan bikin susah di-scan karena isinya panjang dan nyambung2 -_-"

Trus fotonya juga, mbok yang gede biar puas lihatnya. Kan eman wes apik2 tapi fotonya seuprit :/
fransintablog mengatakan…
@nindy,, hahaha... iya juga sih ya, mepet2 :D
kebanyakan foto, mau pasang gede kepenuhaaan.. hihihi..

Postingan populer dari blog ini

Cewek Smart

Dalam melakukan sesuatu itu memang harusnya ditarget, iya gak sih? Seperti beberapa hari yang lalu selama dua hari berturut-turut, ada beberapa hal yang masuk list to do saya (maklumlah lagi libur kuliah dan gak ada kerjaan, jadi ya bikin-bikin geje aja) hehe,, list to do-nya missal : ambil buku di mbak Ria, ambil tiket gowes di warung komplek, itu untuk malamnya dan besok paginya rencananya pagi-pagi sekali saya mau berguru pada teman SMA saya mengenai taking2 (tapi yang ini gak jadi, si do’i bangun kesiangan : ( ), abis gitu ke kampus tanya-tanya masalah orientasi (maklumlah hitungannya kan saya masih mahasiswa baru, baru tujuh semester di ITS ) dan bikin kartu perpus (woh biar kliatan rajin, pake punya kartu perpus segala, haha) *interview gak sengaja* Gini nih, seperti yang tadi saya bilang, salah satu plan saya adalah “mengambil buku di mbak Ria”. Hem,, buku apa itu? Dan siapa mbak Ria? Yap ini kedua kalinya saya berkunjung ke rumahnya yang gak jauh dari rumah nenek saya. Dan

From Station to Station

Dari hati ke hati…. *eh Maaf maaf bukan waktunya ngegombal niiihh… eling eling!! Hehe. Bukan mau ngegombal kok, tenang aja. Cuma mau berbagi sedikit cerita perjalanan selama survey beberapa hari yang lalu. Kebetulan ada tugas dari dosen Infrastruktur Transportasi buat melakukan survey ke stasiun. Terserah sih mau ke stasiun mana. Apa saja yang disurvey? Yaitu meliputi : Ø   Lokasi Stasiun Ø   Fasilitas di Stasiun Ø   Layout Emplasemen Stasiun : Jumlah Track, Wesel, Peron, dsb Ø   Sistem Persinyalan Saya dan lima orang teman yang lain – Selpi, Abu, Dewanty, Eca, dan si Om Wawan – memutuskan untuk survey ke Kediri. Kenapa Kediri? Yah karena kita kehabisan stasiun yang deket-deket Surabaya. Lagipula gak sedikit kok temen-temen satu kelas yang survey di luar kota, malah sampai Bandung (niat banget yah… ya iyalah lha wong mereka sekalian pulang kampung :D ). Karena satu orang harus satu stasiun, maka kami carinya juga harus ada enam stasiun. Stasiun pertama yang

Steak Tuna

sekali sekali bikin makanan ala-ala resto ato kafe-kafe gitu aahhh... hihihi.. tapi makanan yang sehat dan penuh gizi dan pastinya yummy ala chef ... :P Yup!! mumpung ada ikan tuna yang masih ada banyak untuk bahan dagangan, saya coba-coba deh bikin Steak Tuna. ternyata gampang bingit. tinggal mau tingkat kematangan yang seperti apa aja yang diinginkan. kayak bikin steak daging biasanya itu loh. yang ada tingkatan kematangan dagingnya, macam medium, rare, well done. tadinya mau coba bikin medium yang dalamnya masih agak kemerah-merahan gitu, tapi saya takut mentah dan gak enak, jadinya saya bikin almost well done. apapun itu, daging ikan tuna itu gurih. beneran gurih. :9 which one do you prefer to serve? Cara bikinnya gampang bingit. pertama, siapin dulu bahan-bahannya, seperti; 1.    Ikan tuna steak dengan ketebalan kurleb 2,5cm (yang sudah dipotong steak ya.. bukan tuna kalengan.. heheh) 2.    Kentang ukuran sedang (kupas dan potong sesuai selera) 3.    Wortel