Langsung ke konten utama

dualima


dualima dualima dualima dualima dualima dualima dualima dualima dualima dualima dualima dualima dualima dualima dualima dualima dualima dualima dualima dualima dualima dualima dualima dualima dualima

waahh.. ada apa nih? nulis dualima banyak banget sampe 25x? menurut ngana?
hehhe... antara kerasa nggak kerasa, sudah seperempat abad ada di dunia, gak tau tinggal sisa berapa :)

dualima itu...
semestinya sudah bukan umur anak-anak lagi, bukan lagi umurnya menggantungkan diri sama orang tua

dualima itu..
kalo kata temen saya, adalah umur yang rentan. rentan untuk ditanya,"kapan nikah?" *well,, sebelum dualima juga sudah sering dapat pertanyaan begitu kok,, hehe

dualima itu..
kalo kata om saya, rumusannya begini :
25 = 1
30 = 2
35 = 3
maksudnya??? perencanaan umur pada saat memiliki anak. widiiiwww!! *oom.. mantu ipar dulu oom dicarikan

dualima itu..
buat yang belum double *alias single*, banyak penawaran yang datang tiba-tiba. penawaran? iya penawaran begini :
"sini aku jodohin yuuk.. sama kakak ipar aku.." *tingkat dasar*
"ayo mbak aku kenalin sama om aku.." *tingkat menengah*
"eh.. yuuk aku bikinin fanpage. high quality single!! gimana??" *OH MY GOD!!*




dualima itu..
dualima itu..
dualima itu..

aah ya gitu deeh.. sesuatu banget pokoknya.

tapi, apa coba yang sudah dicapai di dualima ini?
well, saya sebenernya gak suka ngomongin pencapaian atau semacamnya di sini. saya terlalu malu untuk mengatakan belum ada. makanya saya lebih suka menghindari pertanyaan seperti itu. karena kadang apa yang kita anggap sudah kita capai, orang lain belum tentu menilai bahwa itu adalah sebuah pencapaian. itu pertanyaan horor. lebih horor dari "kapan nikah" :D


tenkyu rangers :)

oke, kalo gitu apa harapanmu di dualima ini?
saya juga termasuk orang yang gak suka mengumbar harapan di muka umum. seperti kemarin, saat teman-teman menodong untuk saya mengatakan apa harapan saya, saya berharap orang tua saya bahagia. itu saja. tapi mereka tidak puas dengan hanya harapan seperti itu saja.
well, memang, harapan untuk orang tua saya bahagia itu luaaasss bangeeett. tapi, untuk concern saya saat ini, adalah hal yang umum di usia seperti ini. tapi biar saya dan Allah yang tahu. yaah.. bloggie pasti bisa menebak sendiri lah.. yaaaa :)

eehhmm.. tapi pasti sudah ada yang di dapat donk?
di dapat? kalau itu banyaaakk sekali... karna 'nikmat Tuhan mu yang mana lagi yang kau dustakan..' hidup, bernapas, beraktivitas, berpikir, mencintai, dicintai *jangan selalu mengartikan ini untuk lawan jenis ya :)* dan masih banyak lagi.. itu lah hal-hal yang sudah didapat dan akan terus didapat sampai akhir usia nanti.
heemm... mungkin kata-kata saya agak aneh dan nyeleneh, tapi saya rasa itu... karena kalau saya mengatakan yang saya dapat adalah semacam barang a, b, c dan lain-lain, wiiiihh penuh dooonnkk.. heheh

hehe.. jawaban saya pada ngambang gak jelas yaah.. iya karena saya pemaluuu *langsung pipi merah merona* :D

satu lagi (di luar dualima)
kebetulan hari ulang tahun saya sama mama berurutan. mama tgl 6 dan saya 7. yap!! postingan saya sebelumnya, yang isinya kayak puisi-puisi gituuh.. itu memang buat mama :) selamat ulang tahun maaa.. :)
eehhmm.. saya kelihatan melow gak di puisi itu? kemarin kepikiran begitu aja untuk bikin tulisan begitu. aaiiihhh.. saya sampai menitikkan air mata, saya terharu sendiri waktu bikinnya. gak sampai 15 menit, dan langsung di posting di facebook *fyi : saya jarang ngepost tulisan di facebook* dan baru malemnya saya posting di blog.

dan.. tulisan itu saya kirim via sms juga ke mama. saya dag dig dug gak karuan, antara malu dan gak tau nanti kalo ketemu gimana. hahah.. kok malu siih? iyaah saya gak pernah kirim kata-kata seromantis ituuu *widiiihh romantis katanyaaa
tapi saya terharu sekali lagi.. malamnya, mama bilang,"makasih ya sms nya.." sambil senyum-senyum malu dan berkaca-kaca matanya... ooohh so sweet.. *langsung jumpalitan* :D


roti buat mama dan saya. numpuk di kulkas. siapa mau makan??


wish all the best for us ma :* :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cewek Smart

Dalam melakukan sesuatu itu memang harusnya ditarget, iya gak sih? Seperti beberapa hari yang lalu selama dua hari berturut-turut, ada beberapa hal yang masuk list to do saya (maklumlah lagi libur kuliah dan gak ada kerjaan, jadi ya bikin-bikin geje aja) hehe,, list to do-nya missal : ambil buku di mbak Ria, ambil tiket gowes di warung komplek, itu untuk malamnya dan besok paginya rencananya pagi-pagi sekali saya mau berguru pada teman SMA saya mengenai taking2 (tapi yang ini gak jadi, si do’i bangun kesiangan : ( ), abis gitu ke kampus tanya-tanya masalah orientasi (maklumlah hitungannya kan saya masih mahasiswa baru, baru tujuh semester di ITS ) dan bikin kartu perpus (woh biar kliatan rajin, pake punya kartu perpus segala, haha) *interview gak sengaja* Gini nih, seperti yang tadi saya bilang, salah satu plan saya adalah “mengambil buku di mbak Ria”. Hem,, buku apa itu? Dan siapa mbak Ria? Yap ini kedua kalinya saya berkunjung ke rumahnya yang gak jauh dari rumah nenek saya. Dan

From Station to Station

Dari hati ke hati…. *eh Maaf maaf bukan waktunya ngegombal niiihh… eling eling!! Hehe. Bukan mau ngegombal kok, tenang aja. Cuma mau berbagi sedikit cerita perjalanan selama survey beberapa hari yang lalu. Kebetulan ada tugas dari dosen Infrastruktur Transportasi buat melakukan survey ke stasiun. Terserah sih mau ke stasiun mana. Apa saja yang disurvey? Yaitu meliputi : Ø   Lokasi Stasiun Ø   Fasilitas di Stasiun Ø   Layout Emplasemen Stasiun : Jumlah Track, Wesel, Peron, dsb Ø   Sistem Persinyalan Saya dan lima orang teman yang lain – Selpi, Abu, Dewanty, Eca, dan si Om Wawan – memutuskan untuk survey ke Kediri. Kenapa Kediri? Yah karena kita kehabisan stasiun yang deket-deket Surabaya. Lagipula gak sedikit kok temen-temen satu kelas yang survey di luar kota, malah sampai Bandung (niat banget yah… ya iyalah lha wong mereka sekalian pulang kampung :D ). Karena satu orang harus satu stasiun, maka kami carinya juga harus ada enam stasiun. Stasiun pertama yang

Steak Tuna

sekali sekali bikin makanan ala-ala resto ato kafe-kafe gitu aahhh... hihihi.. tapi makanan yang sehat dan penuh gizi dan pastinya yummy ala chef ... :P Yup!! mumpung ada ikan tuna yang masih ada banyak untuk bahan dagangan, saya coba-coba deh bikin Steak Tuna. ternyata gampang bingit. tinggal mau tingkat kematangan yang seperti apa aja yang diinginkan. kayak bikin steak daging biasanya itu loh. yang ada tingkatan kematangan dagingnya, macam medium, rare, well done. tadinya mau coba bikin medium yang dalamnya masih agak kemerah-merahan gitu, tapi saya takut mentah dan gak enak, jadinya saya bikin almost well done. apapun itu, daging ikan tuna itu gurih. beneran gurih. :9 which one do you prefer to serve? Cara bikinnya gampang bingit. pertama, siapin dulu bahan-bahannya, seperti; 1.    Ikan tuna steak dengan ketebalan kurleb 2,5cm (yang sudah dipotong steak ya.. bukan tuna kalengan.. heheh) 2.    Kentang ukuran sedang (kupas dan potong sesuai selera) 3.    Wortel