Seperti target saya beberapa
waktu lalu. PROPOSAL >> TUGAS AKHIR >> GRADUATED >>
TRAVELING. Tapi sepertinya ada yang harus di switch atau ada yang harus insert
kali yah. Karena minggu lalu – baru minggu depan saya wisuda – saya sudah melakukan
traveling. Gak masalah, traveling itu kan bisa kapan saja asal ada duit dan
waktu. Hehe.
Sekali lagi, saya escape ke
Gunung Kidul. Eh tapi saya lebih suka menyebutnya liburan, karena kalo escape
lebih cenderung pergi sendirian. Kali ini saya pergi bersama Selp dan Dewanti,
tentunya dengan tujuan rumah Tanti di Gunung Kidul. Tanti, temen satu kampus
saya yang waktu lebaran kemarin saya juga berkunjung ke rumahnya.
Itinerary – nya pun sudah
direncanakan dari seminggu sebelum keberangkatan. Mau kemana aja, terus juga ngerinci
biaya yang mau dikeluarin. Penting sih ngelakuin itu, supaya kami bisa
memperkirakan berapa duit yang setidaknya harus dibawa. Takutnya kalo bawa
kurang bakalan bingung di sananya tapi kalo bawa berlebih juga bakal banyak
yang pengen dikeluarin. x_x
Berangkat Rabu jam 3 sore – ini
semua setelah tanda tangan ijazah dan urusan kampus lainnya udah selesai, biar
plong waktu ninggalin Surabaya – . naek kereta bisnis, lumayan dapet yang harga
40ribu, karena sekarang harga tiket kereta seperti pesawat, dapat berubah
sewaktu-waktu dan pula banyak promonya. Tapi ini bukan harga promo loh, tapi ya
belum tentu juga hari kemarin sama besok harganya sama. Untung-untungnya milih
hari aja. :D
Liburan di Gunung Kidul – Jogja
selama 5 hari 4 malem. Booook lama ya? Padahal endak juga. Kalo dihitung-hitung
hari efektif liburannya Cuma 3 hari, karna hari pertama dan terakhir dipake
buat pergi-pulangnya. So, kemana aja kami selama 3 hari itu?
Hari 1
Goa Pindul. Searching deh, pasti
sudah banyak tuh foto-foto mengenai Goa Pindul yang ada di Gunung Kidul. yap,
dan ini adalah destinasi pertama kami. Subhanallah. Bagus sekali. Baru kali ini
saya pergi ke goa dengan naik pelampung. Kok naik pelampung? Iya karena
sepanjang Goa Pindul ini adalah air. Terdapat tiga zona ruang pada Goa Pindul, yaitu
zona terang, remang, dan gelap abadi. Pada
Zona pertama atau terang, wisatawan masuk daerah yang masih tersinari cahaya
matahari. Di zona ini banyak ditemui stalagit dan stalagmit yang dipenuhi
lumut. Sementara di daerah zona kedua atau remang. Zona ini masih memiliki
imbas cahaya Matahari dari zona terang. Ornament stalagtit dan stalagmit di
zona ini sudah tidak diselimuti lumut, dan memiliki bentuk yang beragam.
Sedangkan Zona terakhir atau zona gelap abadi, tidak ada sedikitpun cahaya
matahari yang masuk atau sampai ke daerah ini (http://indonesia.travel/id/travelers-stories-detail/all/258/gua-pindul-berpetualang-di-sungai-dalam-gua).
Aaaahh, saya sangat menyayangkan sekali ketika kesana saya tidak membawa kamera
ataupun menyewa tukang foto. Pertama, karena sudah dipesani ibunya tanti untuk
sebaiknya tidak perlu bawa kamera karna bakal berbasah-basahan (iya emang bener
sih basah sah sah sah), kedua, pikir kami bakal ngeluarin duit lagi nih kalo
pake jasa foto (uuhh dasar pelit! Hahah).
berpose setelah keluar dari goa pindul
Selepas dari Goa Pindul, kami
tidak langsung begitu saja balik pulang, karena perjalanan masih agak panjang,
sebab kami sudah membayar untuk kegiatan raftingnya juga. Yeeeaaayyy!!!
Akhirnya saya rafting juga!! Walaupun rute rafting ini tidak terlalu panjang
dan zona terjunannya juga tidak begitu banyak, tapi saya senang, setidaknya ini
untuk perkenalan saya main rafting.
dekat terjunan di luar goa pindul
Dan saya yang bisa dibilang gak
pernah renang gara-gara trauma masa kecil yang berasa mau tenggelam waktu main
perosotan, kemarin saat main di sungai Oyo (nama sungai yang di pakai untuk
rafting), saya malah lompat dari atas batu dengan ketinggian sekiutar 3meter.
Untuk orang yang sudah biasa lompat ke air dari ketinggian yang sangat-sangat
tinggi, tapi bagi saya, ini membutuhkan keberanian yang ekstra untuk melawan
rasa takut akan tenggelam. Dan benar, begitu jatuh ke air, saya seperti orang
bodoh, nggak ada apa-apa, tapi tangan saya bergaya seperti orang tenggelam yang
minta tolong. Padahal everything was fine. Dan yang paling membuat saya kaget
adalah begitu jatuh ke air, tekanan airnya jadi terasa meningkat saat masuk ke
hidung. Aaaahhhh tapi syukurlah tidak terjadi apa-apa. Hahah.. agak kecewa juga
sih, karena saya tidak bisa membuktikan bahwa saya terjun. Sekali lagi, karena
tidak ada dokumentasi. Iiiiihhhh... sebel.
perjalanan menuju lokasi rafting
Enough. Untuk hari pertama ini, kami hanya ke Goa Pindul saja. Dann berharap bisa balik lagi ke Goa Pindul buat main-main lagi dan tentunya tidak lupa untuk dokumentasi. :)
bersambung... :)
Komentar