Langsung ke konten utama

Umroh #5


Jeddah - Singapore - Jakarta - Surabaya
Masjid Apung

Ngerasain naik pesawat, perjalanan ini memang yang pertama buat saya, dan perjalanan pertama juga dengan delay yang gak karuan. Yap,, sekalinya naik pesawat aja saya udah kena delay... Pertama saat di bandara juanda (saat mau berangkat, delay hampir 3 jam), lalu di bandara Soe-Ta (semalaman) dan sekarang, saat mau kembali ke Indonesia juga harus di hadapkan dengan delay. Bayangkan! 3 hari delay!!! What should I do??? Buat yang udah biasa bepergian dan naik pesawat, mungkin ini hal yang biasa, tapi bagi saya ini luar biasa. Fiuuhh....

 
Berita pending balik ini kami terima saat lagi asyik-asyiknya belanja di daerah Corniche, Jeddah. Shock, jelas. Apalagi kasian dengan jamaah-jamaah yang sudah usia lanjut, pasti sudah harap-harap buat pulang bertemu anak cucu, eh ini ditunda. Fiuh... Kuncinya satu buat ngadepin acara delay-mendelay ini, yaitu SABAR. Jalanin aja deh, anggap aja dapet bonusan nginep beberapa malam lagi di Jeddah.
Tadinya bingung juga dengan masalah bermalam dimana. Pasalnya ini kan sudah di luar jadwal travel yang bersangkutan, tapi syukurlah semua keterlambatan ini ditanggung oleh maskapai yang men-delay...
Tidur di hotel bintang 4, ini kali pertama juga saya tinggal berlama-lama di hotel,, makan tidur sholat makan tidur sholat,,, (pulang aja sampe gak berani lihat timbangan :D). Karna sudah lebih dari jadwal, saya juga jadi kepikiran sama kuliah, konsultasi proposal,kerjaan, dan lain-lain. Mulai gak fokus nih saya. Beruntung di hotel ada warnet. Jadinya bisa saya sambi ngerjakan tugas pake komputer hotel. Dan karena ini di negara Arab, dimana bahasa dan tulisannya juga Arab, saya bingung mau ngetik, udah hampir dapet satu kalimat, eh ternyata belum saya setting itu tulisan ke bentuk inggris... x_x
Dan akhirnya saya juga bisa twitteran deh... Hahah... Tapi ya gitu, buat bisa pake komputer di ruang internet kudu antri, apalagi ada si mas-mas ganteng *loh!! Nemu ae*, eh akang, cz denger-denger dari logatnya seperti dari bandung.


-Masjid Qisos-

 
Pernah denger Qisos kan? Iya itu hukuman bagi orang-orang yang telah melakukan pelanggaran hukum *ya iyalah*... Jadi gini, kebetulan, hotel saya menginap dekat dengan Masjid Qisos, penasaran dengan masjid itu, saya pun berkeliling di sekitaran masjid. Sepi, tidak ada tanda-tanda orang yang sedang beribadah di dalamnya, karena pintu masjid saja seperti tertutup rapat.
Dan besoknya (sehari setelah saya pergi ke Masjid Qisos), ternyata ada kabar bahwa akan diadakan Qisos di sana, ada seorang pelanggar hukum yang akan dihakimi disana. Dengan kasus pembunuhan, dan tentu di negara-negara Arab, hukum yang dipakai adalah hukum Islam, dimana nyawa dibayar nyawa. Yap orang ini dihukum mati, tapi entah gimana ceritanya, saya dapat kabar dari teman sekamar saya kalau Qisos'nya dibatalkan. Padahal sudah banyak masyarakat yang berdatangan untuk menyaksikan..

-Mampir-



 
Hehe... Iyah mampir... Akhirnya hari kepulangan pun tiba. Dari Jeddah, lagi-lagi kami tidak langsung menuju Jakarta. Mampir dulu di Riyadh untuk menaikkan penumpang, dan transit dulu di Singapore. Yap! Singapore! Walopun cuma sampe di Changi International Airport, setidaknya saya pernah menginjakkan kaki di Singapore, dan cap stempel saya bukan cuma dari Arab, tapi dari Singapore juga. Wow SAYA NDESO!! Hahah... GEDHE! BAGUS! Itu yang mau saya bilang mengenai bandara Changi, ini karena saya belum pernah ke bandara lain lagi, selain waktu di Jeddah, Jakarta, dan Juanda.

 




Pengalaman seru saat di bandara adalah ketika petugas maskapai meminta kami untuk membantu melepaskan tag yang terpasang di koper supaya tidak kebanyakan tag. Dan tahu sendiri donk, singapore negara seperti apa? Jangan sampai ketahuan membuang sampah sembarang, CCTV dimana-mana, bisa-bisa kena denda, boook duit singapore aja gak punya, kalo kena, mau bayar pake apa coba. Dan, saat makan, dari sekian banyak tempat makan di bandara, hanya ada beberapa yang menyediakan makanan halal. Gak ada tulisan halalnya sih, tapi yang jual orang Malaysia dan berjilbab.

-Pulang!!-
Sesampainya di bandara Soe-ta, saya kira akan langsung terbang ke Surabaya, ternyata tidak. Penerbangan baru ada besok paginya, jadi kami masih bermalam lagi di jakarta, syukurlah pihak maskapai bertanggung jawab, dan menyediakan hotel transit untuk kami rebahan sejenak.

Daaaaaannnnn!!! Surabaya-Sidoarjo!!! I'm coming!!! Home sweet home dah emang... :D


Alhamdulillah ya Allah... :)
Terima kasih atas kesempatan yang telah Engkau berikan kepada hambaMu ini untuk dapat ke Tanah Suci... :)

I wish I could go there again someday... :) آمِيّنْ... آمِّيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cewek Smart

Dalam melakukan sesuatu itu memang harusnya ditarget, iya gak sih? Seperti beberapa hari yang lalu selama dua hari berturut-turut, ada beberapa hal yang masuk list to do saya (maklumlah lagi libur kuliah dan gak ada kerjaan, jadi ya bikin-bikin geje aja) hehe,, list to do-nya missal : ambil buku di mbak Ria, ambil tiket gowes di warung komplek, itu untuk malamnya dan besok paginya rencananya pagi-pagi sekali saya mau berguru pada teman SMA saya mengenai taking2 (tapi yang ini gak jadi, si do’i bangun kesiangan : ( ), abis gitu ke kampus tanya-tanya masalah orientasi (maklumlah hitungannya kan saya masih mahasiswa baru, baru tujuh semester di ITS ) dan bikin kartu perpus (woh biar kliatan rajin, pake punya kartu perpus segala, haha) *interview gak sengaja* Gini nih, seperti yang tadi saya bilang, salah satu plan saya adalah “mengambil buku di mbak Ria”. Hem,, buku apa itu? Dan siapa mbak Ria? Yap ini kedua kalinya saya berkunjung ke rumahnya yang gak jauh dari rumah nenek saya. Dan

From Station to Station

Dari hati ke hati…. *eh Maaf maaf bukan waktunya ngegombal niiihh… eling eling!! Hehe. Bukan mau ngegombal kok, tenang aja. Cuma mau berbagi sedikit cerita perjalanan selama survey beberapa hari yang lalu. Kebetulan ada tugas dari dosen Infrastruktur Transportasi buat melakukan survey ke stasiun. Terserah sih mau ke stasiun mana. Apa saja yang disurvey? Yaitu meliputi : Ø   Lokasi Stasiun Ø   Fasilitas di Stasiun Ø   Layout Emplasemen Stasiun : Jumlah Track, Wesel, Peron, dsb Ø   Sistem Persinyalan Saya dan lima orang teman yang lain – Selpi, Abu, Dewanty, Eca, dan si Om Wawan – memutuskan untuk survey ke Kediri. Kenapa Kediri? Yah karena kita kehabisan stasiun yang deket-deket Surabaya. Lagipula gak sedikit kok temen-temen satu kelas yang survey di luar kota, malah sampai Bandung (niat banget yah… ya iyalah lha wong mereka sekalian pulang kampung :D ). Karena satu orang harus satu stasiun, maka kami carinya juga harus ada enam stasiun. Stasiun pertama yang

Steak Tuna

sekali sekali bikin makanan ala-ala resto ato kafe-kafe gitu aahhh... hihihi.. tapi makanan yang sehat dan penuh gizi dan pastinya yummy ala chef ... :P Yup!! mumpung ada ikan tuna yang masih ada banyak untuk bahan dagangan, saya coba-coba deh bikin Steak Tuna. ternyata gampang bingit. tinggal mau tingkat kematangan yang seperti apa aja yang diinginkan. kayak bikin steak daging biasanya itu loh. yang ada tingkatan kematangan dagingnya, macam medium, rare, well done. tadinya mau coba bikin medium yang dalamnya masih agak kemerah-merahan gitu, tapi saya takut mentah dan gak enak, jadinya saya bikin almost well done. apapun itu, daging ikan tuna itu gurih. beneran gurih. :9 which one do you prefer to serve? Cara bikinnya gampang bingit. pertama, siapin dulu bahan-bahannya, seperti; 1.    Ikan tuna steak dengan ketebalan kurleb 2,5cm (yang sudah dipotong steak ya.. bukan tuna kalengan.. heheh) 2.    Kentang ukuran sedang (kupas dan potong sesuai selera) 3.    Wortel