Langsung ke konten utama

Umroh #2 : Madinah

 
Akhirnya datang juga...
Saya dan rombongan tiba di Jeddah sekitar pukul 09.00 pagi waktu Jeddah ( selisih dengan Indonesia 4jam, berarti Indonesia sekitar pukul 13.00).
Wow... Alhamdulillah penerbangannya lancar,, dan pertama kalinya penerbangan ke luar negeri... Langsung ke bandara King Abdul Aziz.. Dan mungkin karena masih pagi, jdi bandara masih agak sepi. Dan wow!! Saya suka bandaranya (kecuali toiletnya).. Saya suka desain ruang tunggu di bagian luar, karena bentuk atapnya bukan dari dak beton atau tertutup sekali. Ini seperti payung, jdi seperti menghemat energy di siang hari. Cahaya2 yang masuk pun langsung dari cahaya matahari. Payung2nya cantik.
Perjalanan dari Jeddah (bandara king Abdul Aziz) ke Madinah menempuh waktu kurang lebih selama 6jam. Hampir sama seperti Surabaya - Trenggalek. Tapi bedanya, sepanjang mata memandang dan melihat, yang ada hanya gersang. Gunung batu tanpa tanaman hijau, padang pasirnya tidak terlalu sih, karena sudah tergantikan oleh jalan-jalan aspal.
Penasaran sama rumah penduduknya, karena jarang sekali terlihat bangunan di sepanjang jalan Jeddah - Madinah. Kalaupun ada, itu adalah tempat peristirahatan untuk singgah sejenak makan ataupun sholat.


Madinah

Setibanya di Madinah kami langsung ke hotel. Beberes sebentar lalu langsung ke masjid untuk sholat maghrib.
Subhanallah... Maha Besar Allah Yang Menciptakan semua ini. Yang Maha Memberi Ide, Yang Maha Menggerakkan manusia.

-Payung + Atap Terbuka-
Hampir sama seperti di bandara King Abdul Aziz, ada banyak sekali payung-payung di Masjid Nabawi. Payung-payung ini terletak di pelataran masjid. Cantik sekali. Kebetulan kali pertama saya ke masjid Nabawi, payungnya sedang di tutup karena sudah memasuki waktu maghrib, dimana hari sudah tidak panas. Lampu2nya pun cantik.
Kalau di siang hari, jelas payung2 itu di buka, karena kan panas...tapi itu juga gak kalah keren, luar biasa apik. Bagi orang ndeso nan katrok seperti saya, itu luar biasa.
Di dalam masjid pun tidak kalah mengagumkan. Pernah tahu atap emas yg ada di masjid nabawi? Iya saya sekarang telah melihatnya di waktu matahari terik atau di malam hari, atap itu di tutup, tapi ketika fajar tiba atau saat sholat Isra', atap'nya dibuka.. Atap berlapiskan emas itu berbentuk lingkaran. Sayang saya tidak mengambil gambarnya, karena dilarang membawa ponsel ataupun kamera ke dalam masjid. Jadi googling aja yah gambarnya... :)
Tapi, gak sedikit juga yang lolos bawa ponsel berkamera ke dalam masjid. Tapi, tetap saja saya sendiri tidak berani. Kadang bawa sih, tapi tidak saya keluarkan.. :D
Masjid Nabawi
 Payung di Pelataran Masjid Nabawi

 salah satu tempat mengambil air zam-zam


-Pasar Kaget-
Seperti Masjid Agung Surabaya, banyak sekali pedagang di sekitaran Masjid Nabawi. Tapi yang ini pasar kaget, kalo ada polisi jadi kaget dan kemudian bubar semburat, persis PKL-PKL yang kena obrakan satpol PP. Biasanya mereka perjualan di jam-jam saat sholat hingga para polisi tiba. Kenapa saat sholat? Karena pastinya, setelah sholat dan keluar masjid, banyak para jamaah yang berbondong-bondong keluar dari masjid. Dan pastinya ada yang penasaran donk apa yang dijual. Jadinya mereka ada yang berhenti sejenak untuk membeli atau sekadar melihat-melihat saja. Kebanyakan yang dijual adalah sajadah, kerudung, pasmina, dan lain-lain.

 
 tapi yang ini bukan pasar kaget. - gak ada gambarnya saya- :D





-Raudhah-

Raudhah adalah makam Rasul. Jadi di hari kedua saya di Madinah, kami ke makam Rasul. Subhanallah berdesakan. Kita diperbolehkan untuk sholat di dekat makam. Ini merupakan tempat yang mustajabah apabila kita berdoa di sini. Ramai sekali yang datang. Tidak pernah sepi. Namun tidak setiap saat dibuka. Ada waktu-waktu tertentu. Kebetulan saat itu saya pagi dan baru dibuka, meskipun begitu sudah sangat penuh sehingga tetap harus berdesak-desakan. Area sholatnya pun tidak terlalu luas, hanya pada karpet berwarna hijau. Saya pun menggunakan kesempatan itu. Saya langsung sholat begitu saya menginjak karpet hijau. Subhanallah perjuangannya untuk menuju ke karpet hijau tidaklah muda.

-Ziarah Kota Madinah-
Tidak hanya beribadah di Masjid Nabawi, tetapi juga berwisata ke tempat-tempat lain di kota Madinah. Seperti Masjid Quba', Kebun Kurma -pada kalap lihat barang-barang yang bisa dibeli- orang2 pada borong bermacam2 barang, seperti kurma, coklat, jajanan khas dan juga ada yang sampai bela2in cari2 kurma muda yang berjatuhan di sekitaran pohon-pohon kurma. Subhanallah, karena katanya kurma muda banyak khasiatnya, misal saja untuk wanita2 yang telah menikah namun belum diberi momongan dan juga bisa untuk keputihan.


 Masjid Quba


 Kebun Kurma



Selanjutnya di Jabbal Uhud, bukit satu. Konon katanya bila dilihat-lihat, gunung ini bentuknya seperti orang yang berbaring dengan kedua tangan di atas dada. Sama seperti bukit-bukit atau gunung-gunung yang ada di daerah sini lainnya, bukit ini hanya berupa batu yang tertutupi pasir putih. Di area Jabbal Uhud terdapat makam yang dipagari. Makam itu adalah makam para syuhada yang berjuang pada jaman nabi. Kalo dilihat mungkin hanya ada 3 nisan atau 3 tempat yang dibatasi oleh bebatuan, dengan luasan yang tidak kecil, namun sebenarnya yang dikubur di dalam sana ada 70'an orang. Subhanallah. Seperti perkuburan massal, mereka adalah pejuang-pejuang Islam.

 Jabal Uhud



Sayang saat perjalanan wisata atau ziarah ini agak terganggu dengan jarak pandang yang tidak terlalu jauh, karena ada kabut. Kalau kata si driver bus kami, ini terjadi karena adanya perpindahan musim. Dari musim dingin ke musim panas.

Eh iya sampe lupa, kota Madinah ini terus menerus melakukan pembangunan loh. Banyak hotel-hotel baru yang sedang di bangun. Saya cuma berdecak kagum. Kapan saya bisa menjadi salah satu dari mereka yang ikut merencanakan pembangunan ini? Woow.. Mentang2 kuliah Sipil, jadi bawaannya pengen ikutan bangun ajah... :D


hari berkabut : pergantian musim dingin ke panas

Bapak udah pesen dari rumah,"nduk coba'en kebab sama minum susu arab." Oke. And I did. Oh God... Saya kira ini kebab seperti yang saya lihat biasanya di Indonesia. Eh tapi, lha kok pake roti yang biasanya buat hotdog. Aaarrggghh isinya macem2 lagi. Bukan daging sapi asap, melainkan ayam. Rasanya kecut2 aneh tanpa saus atau sambal.





Selain melakukan kegiatan ibadah, tentunya ada sedikit hiburannya. Ada tivi di dalam kamar hotel. Acara favorit saya saat di Madinah adalah nontonin live atau siasaran langsung suasana di Makkah tepatnya di Masjidil Haram. Dan yang paling sering di shoot adalah suasana tawaf. Kalau lihat itu, saya jadi membayangkan bagaimana suasana tawaf saya nanti. Karena dari tayangan yang ada, itu tidak pernah sepi. Subhanallah.


Oh iya, g sengaja saya kenalan dengan orang Iran. Beruntung dia ngomongnya pake bahasa inggris, walopun saya sendiri gak ngerti bahasa inggris.. Hahah... Orang yang menyapa saya duluan ini adalah orang Iran, dia seorang profesor di sebuah university. Professor of human language ... Jdi dia mempelajari mengenai bahasa2 gitu katanya. Tapi dia gak mau kalau dibilang orang Arab, padahal kan kalo dilihat sekilas seperti orang Arab.

@missdongdong

Dan satu lagi, mungkin saya gak bisa ngebuktiin yah. Tpi pas saya sudah sholat maghrib di masjid Nabawi, biasanya kan diem2 dulu tuh di Masjid sampe waktunya Isya tiba, saya pun melihat sekeliling, eh sepertinya ada yg saya sering lihat tuh di tipi. Setelah saya lihat lagi, saya ingat2 lagi, eh iya ternyata bener. Ada Nycta Gina. Berjarak dua shaf dari tempat saya. Tpi ndak segitunya juga saya sampe mau minta foto gara-gara ketemu artis. Ini di masjid, lagian ngapain juga coba. Tapi cantik dia pake jubah hitam dan kerudung hitam. Coba dikehidupan sehari2 juga berkerudung, pasti tambah deh cantiknya. :D
eits,,, tapi saya dapet balesan tuiter nih dari do'i,,, hihi,,, kirain gak bakal dibales.. :)


to be continued.... :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cewek Smart

Dalam melakukan sesuatu itu memang harusnya ditarget, iya gak sih? Seperti beberapa hari yang lalu selama dua hari berturut-turut, ada beberapa hal yang masuk list to do saya (maklumlah lagi libur kuliah dan gak ada kerjaan, jadi ya bikin-bikin geje aja) hehe,, list to do-nya missal : ambil buku di mbak Ria, ambil tiket gowes di warung komplek, itu untuk malamnya dan besok paginya rencananya pagi-pagi sekali saya mau berguru pada teman SMA saya mengenai taking2 (tapi yang ini gak jadi, si do’i bangun kesiangan : ( ), abis gitu ke kampus tanya-tanya masalah orientasi (maklumlah hitungannya kan saya masih mahasiswa baru, baru tujuh semester di ITS ) dan bikin kartu perpus (woh biar kliatan rajin, pake punya kartu perpus segala, haha) *interview gak sengaja* Gini nih, seperti yang tadi saya bilang, salah satu plan saya adalah “mengambil buku di mbak Ria”. Hem,, buku apa itu? Dan siapa mbak Ria? Yap ini kedua kalinya saya berkunjung ke rumahnya yang gak jauh dari rumah nenek saya. Dan

From Station to Station

Dari hati ke hati…. *eh Maaf maaf bukan waktunya ngegombal niiihh… eling eling!! Hehe. Bukan mau ngegombal kok, tenang aja. Cuma mau berbagi sedikit cerita perjalanan selama survey beberapa hari yang lalu. Kebetulan ada tugas dari dosen Infrastruktur Transportasi buat melakukan survey ke stasiun. Terserah sih mau ke stasiun mana. Apa saja yang disurvey? Yaitu meliputi : Ø   Lokasi Stasiun Ø   Fasilitas di Stasiun Ø   Layout Emplasemen Stasiun : Jumlah Track, Wesel, Peron, dsb Ø   Sistem Persinyalan Saya dan lima orang teman yang lain – Selpi, Abu, Dewanty, Eca, dan si Om Wawan – memutuskan untuk survey ke Kediri. Kenapa Kediri? Yah karena kita kehabisan stasiun yang deket-deket Surabaya. Lagipula gak sedikit kok temen-temen satu kelas yang survey di luar kota, malah sampai Bandung (niat banget yah… ya iyalah lha wong mereka sekalian pulang kampung :D ). Karena satu orang harus satu stasiun, maka kami carinya juga harus ada enam stasiun. Stasiun pertama yang

Steak Tuna

sekali sekali bikin makanan ala-ala resto ato kafe-kafe gitu aahhh... hihihi.. tapi makanan yang sehat dan penuh gizi dan pastinya yummy ala chef ... :P Yup!! mumpung ada ikan tuna yang masih ada banyak untuk bahan dagangan, saya coba-coba deh bikin Steak Tuna. ternyata gampang bingit. tinggal mau tingkat kematangan yang seperti apa aja yang diinginkan. kayak bikin steak daging biasanya itu loh. yang ada tingkatan kematangan dagingnya, macam medium, rare, well done. tadinya mau coba bikin medium yang dalamnya masih agak kemerah-merahan gitu, tapi saya takut mentah dan gak enak, jadinya saya bikin almost well done. apapun itu, daging ikan tuna itu gurih. beneran gurih. :9 which one do you prefer to serve? Cara bikinnya gampang bingit. pertama, siapin dulu bahan-bahannya, seperti; 1.    Ikan tuna steak dengan ketebalan kurleb 2,5cm (yang sudah dipotong steak ya.. bukan tuna kalengan.. heheh) 2.    Kentang ukuran sedang (kupas dan potong sesuai selera) 3.    Wortel