Langsung ke konten utama

Funbike #2 (Minggu, 11 April 2010)

Rute pendek (sekali), keburu keabisan sarapan

Wow,,, berjarak dua minggu dari funbike alone saya yang pertama, finally, saya bisa berfunbike lagi (sendiri lagi juga). Maunya sih setiap minggu ber funbike, tapi mau gimana lagi sarapan minggu kemarin enak sih, jadi enggak tega untuk meninggalkannya. Kalau saat pertama saya bersepeda dua minggu yang lalu, saya enggak terlalu tahu sarapan apa di rumah, jadi yah tega aja saya langsung berangkat, eh tapi setibanya di rumah, beneran gak ada makanan!!! Tahu gitu saya makan di Taman Bungkul. Fiuh,,,

Dan kali ini, saya hanya menempuh rute yang pendek (sekali) dan sangat singkat (sekali). Hanya sampai gedung golkar deket STM 3 dan deket sama bunderan Waru, deket juga sama CITO and kampus UPH. Yap yap Cuma sampe situ aja. Cari view-view yang bagus (baca: aneh) buat foto-foto (dan lagi saya bawa kamera sendiri dan foto-foto sendiri bareng Lumi), saya enggak begitu mengerti dan belum begitu paham sama yang namanya mana itu spot yang bagus cara ngambil gambar yang bagus, pokoknya saya (masih saja) ambil gambar sembarang suka-suka saya. Yang penting ambil gambar. Hahah.

Lha, kenapa saya ambil rute pendek? Jam 5 pagi berangkat dan sejam kemudian sudah kembali ke rumah? Karena kembali lagi ke permasalahan awal, saya takut KEABISAN SARAPAN. Hahah. Sarapan kali ini emang sederhana banget (kayak biasanya enggak aja). Sarapan pecel sama lauk kekean dan tofu (tahu jepang). Tahu sendiri napsu makan orang rumah saya gedhe banget, jadi kalo ketinggalan sedikit aja, sudah amblas itu makanan. Saya suka banget sama  kekean dan tofu, tapi tofu pagi ini rasanya enggak seperti tofu yang biasa dibeli sama mama. Seperti yang saya tahu, tofu alias tahu jepang itu lembut bangeeeeetttt, walaupun digoreng sampe hampir gosong juga masih lembut, eh tapi yang ini enggak, rasanya kecut dan teksturnya jadi kasar setelah digoreng, jadi kayak tahu biasa deh. Malah masih lebih enak tahu yang saya beli tadi pagi di tukang sayur sebelum saya pergi funbike. Hah… tapi gak pa-pa, yang penting kenyanglah. Alhamdulillah… J

Beratnya ngangkat sepeda

Fiuh,,, perhentian saya di dekat STM 3 tadi adalah di jembatan penyeberangan tepatnya di depan STM. Yap, dan dengan nekatnya serta susah payahnya saya mengajak si Poly (panggilan sepeda hasil pinjeman ituh) naik ke atas jembatan penyeberangan. Biuh,,, rasanya seperti berat saya bertambah dua kali lipat. Beraaaatt sekali menuntun Poly ke atas, padahal sudah ada jalan miring di tengah-tengah tangga jembatan, tapi si Poly gak bisa lurus terus di jalurnya, maunya bareng saya lewat anak tangga. Berasa terjal sekali kemiringan tangga itu. Huwaduh, saya jadi super duper malu kalo sampe ada orang liat saya yang lagi bingung ngatur letak si Poly supaya tetap di jalur samping saya, dan betapa bakalan sangat malunya (banget) jika ada orang liat saya juga pas lagi ketawa and senyum-senyum sendiri gara-gara polah si Poly yang gak mau nurut. Hoooohhh… betapa beratnya ternyata. Tapi kalau lihat orang-orang yang naik dan nurunin sepeda dan melewati jembatan penyeberangan, kok kayaknya gampaaang banget gitu yah? Haduh kurang professional barang kali saya. Hahah,,,



si Poly yang akhirnya bisa sampe juga di atas dengan selamat


si bapak yang dengan mudahnya menaikkan sepedanya

dan sesampainya di atas, pastinya donk saya ambil keadaan sekitar, salah satunya juga ini nih, rel kereta yang berada di kiri jalan A. Yani arah ke Sidoarjo atau luar Surabaya. dan ini keadaan jalanan A. Yani saat masih pagi, tepatnya pukul 5.30-an lah, masih sepi yah? hu,, bayangin kalau udah sore, beuh macet pisan euy. apalagi kalau hari kerja, gak karuan.

jalur kereta api di pinggiran jalan A. Yani

But its okay, everything was fun,, and I’ll do it again later,, see ya J

Komentar

Unknown mengatakan…
Coba aku punya sepeda sist,,,
Yo aku sepedaan dewe. hehehehe,,,
pengen ikuttt,,, pasti seru kalo rame2.
fransintablog mengatakan…
huadoh,,, peda'an dewe? sembarang wes,, pokok'e budhal ae,,

Postingan populer dari blog ini

Cewek Smart

Dalam melakukan sesuatu itu memang harusnya ditarget, iya gak sih? Seperti beberapa hari yang lalu selama dua hari berturut-turut, ada beberapa hal yang masuk list to do saya (maklumlah lagi libur kuliah dan gak ada kerjaan, jadi ya bikin-bikin geje aja) hehe,, list to do-nya missal : ambil buku di mbak Ria, ambil tiket gowes di warung komplek, itu untuk malamnya dan besok paginya rencananya pagi-pagi sekali saya mau berguru pada teman SMA saya mengenai taking2 (tapi yang ini gak jadi, si do’i bangun kesiangan : ( ), abis gitu ke kampus tanya-tanya masalah orientasi (maklumlah hitungannya kan saya masih mahasiswa baru, baru tujuh semester di ITS ) dan bikin kartu perpus (woh biar kliatan rajin, pake punya kartu perpus segala, haha) *interview gak sengaja* Gini nih, seperti yang tadi saya bilang, salah satu plan saya adalah “mengambil buku di mbak Ria”. Hem,, buku apa itu? Dan siapa mbak Ria? Yap ini kedua kalinya saya berkunjung ke rumahnya yang gak jauh dari rumah nenek saya. Dan

From Station to Station

Dari hati ke hati…. *eh Maaf maaf bukan waktunya ngegombal niiihh… eling eling!! Hehe. Bukan mau ngegombal kok, tenang aja. Cuma mau berbagi sedikit cerita perjalanan selama survey beberapa hari yang lalu. Kebetulan ada tugas dari dosen Infrastruktur Transportasi buat melakukan survey ke stasiun. Terserah sih mau ke stasiun mana. Apa saja yang disurvey? Yaitu meliputi : Ø   Lokasi Stasiun Ø   Fasilitas di Stasiun Ø   Layout Emplasemen Stasiun : Jumlah Track, Wesel, Peron, dsb Ø   Sistem Persinyalan Saya dan lima orang teman yang lain – Selpi, Abu, Dewanty, Eca, dan si Om Wawan – memutuskan untuk survey ke Kediri. Kenapa Kediri? Yah karena kita kehabisan stasiun yang deket-deket Surabaya. Lagipula gak sedikit kok temen-temen satu kelas yang survey di luar kota, malah sampai Bandung (niat banget yah… ya iyalah lha wong mereka sekalian pulang kampung :D ). Karena satu orang harus satu stasiun, maka kami carinya juga harus ada enam stasiun. Stasiun pertama yang

Steak Tuna

sekali sekali bikin makanan ala-ala resto ato kafe-kafe gitu aahhh... hihihi.. tapi makanan yang sehat dan penuh gizi dan pastinya yummy ala chef ... :P Yup!! mumpung ada ikan tuna yang masih ada banyak untuk bahan dagangan, saya coba-coba deh bikin Steak Tuna. ternyata gampang bingit. tinggal mau tingkat kematangan yang seperti apa aja yang diinginkan. kayak bikin steak daging biasanya itu loh. yang ada tingkatan kematangan dagingnya, macam medium, rare, well done. tadinya mau coba bikin medium yang dalamnya masih agak kemerah-merahan gitu, tapi saya takut mentah dan gak enak, jadinya saya bikin almost well done. apapun itu, daging ikan tuna itu gurih. beneran gurih. :9 which one do you prefer to serve? Cara bikinnya gampang bingit. pertama, siapin dulu bahan-bahannya, seperti; 1.    Ikan tuna steak dengan ketebalan kurleb 2,5cm (yang sudah dipotong steak ya.. bukan tuna kalengan.. heheh) 2.    Kentang ukuran sedang (kupas dan potong sesuai selera) 3.    Wortel