Langsung ke konten utama

Sabtu – Senin, 17 – 19 Januari 2009

Outbond On the Celaket, Pacet


Hari Sabtu sampe Senin kemarin, saya ada acara outbond terselubung yang diadakan di Celaket, Pacet. Kenapa saya katakan terselubung? Karena ada sesuatu yang orang-orang atasan tidak boleh mengetahui hal itu. Suatu hal yang bisa dibilang tradisi, yang memang harus dilakukan jika ingin menjadi warga di kampus. Namun, sayangnya saya dan teman-teman angkatan saya sendiri tidak merasakan hal ini, karena outbond dan kegiatan terselubung ini diperuntukkan mahasiswa baru 2008.
Kalau boleh jujur, sebenarnya saya sendiri kurang mengerti bagaimana kegiatan outbond ini sebenarnya. Saya bingung memposisikan diri saya sebagai apa di sana. Karena jujur, job desk yang saya terima pun awut-awutan tidak jelas dan semua serba dadakan. Pada kegiatan penyambutan mahasiswa baru yang lalu, saya bertugas sebagai seorang BPH (Badan Pengawas Harian yang sering diplesetkan dengan Badan Pembantu Harian) kegiatan yang merupaka proker BEM, namun, tugas saya lebih tidak jelas lagi saat itu, karena saya hanya berkeliling, melihat-melihat dan saya rasa itu buang-buag waktu saja. Saya sampai gondok sendiri tidak bisa menempatkan diri saya pada posisi yang seharusnya. Dan sekarang, dari pada saya menjadi ikut menjadi BPH yang saya sendiri belum paham job desk-nya, lebih baik saya ikut turut membantu teman-teman saya yang lain menjadi OC (Organizer Committee), walau pun di sini juga tidak begitu jelas dan spesifik job desk-nya (karena satu orang mengerjakan beberapa pekerjaan), tetapi yang jelas di sini saya bisa bekerja dan tidak hanya berdiam diri sambil melihat-lihat seperti saat menjadi BPH. Tadinya, saya tidak tahu menjadi OC apa, ternyata menjadi OC pendamping kelompok dan saya berpikir, oh mungkin hanya bertugas untuk mendampingi mereka saja. ternyata setelah di lapangan, itu semua berbeda, kami kekurangan orang, saya yang tadinya hanya mengira diri saya menjadi OC pendamping, seketika berubah menjadi OC kesehatan, walaupun tidak terlalu digunakan karena dalam kelompok yang saya pegang tidak ada yang sakit di tengah jalan, karena yang sakit parah sudah tinggal dulu di villa, tidak ikut jalan.


-mungkin, kurang lebih ini juga yang mereka rasakan-
Jujur, saya kecewa, kecewa berat dengan teman-teman saya. Dan mungkin ini hanya sebagian kecil dari apa yang teman SC seangkatan saya rasakan. Dan ini juga mungkin salah satu kekecewaan yang dirasakan teman SC seangkatan saya. Kecewa terhadap teman seangkatan sendiri! Sangat kecewa dan berulang kali akan saya katakan bahwa saya kecewa. Mungkin bisa dibilang saya sedikit cerewet. Saya tidak bisa tinggal diam disaat ada sesuatu yang benar-benar belum beres sementara mereka hanya duduk-duduk berdiam diri tanpa melakukan hal apa-apa. Saya tahu mereka capek, sama, saya juga capek, kalau boleh memilih lebih baik saya tinggal tidur semua pekerjaan itu tanpa mendengarkan keluhan-keluhan mereka yang mengatakan,”ya ampun di sini kotor banget.” Atau ,”Ya ampun bau’nya gak nguatin.” Saya tahu di situ kotor, saya tahu di situ aromanya tidak sedap. Tapi, kalau diam saja dan hanya berkata seperti itu terus, apa akan hilang dengan seketika kotoran-kotoran itu?? Jujur ini memang benar-benar butuh KESADARAN dan KESABARAN yang cukup BESAR untuk menghadapi mereka yang seperti itu. Saya bukannya mau menjadi orang yang sok rajin dan sok menjadi bossy. Mereka ingin semuanya beres, tetapi kalau diam saja apanya yang beres?? Ya Allah,,, berilah hamba kesabaran dalam menghadapi semua ini.


-liburan colongan-
Sambil menyelam minum air, mungkin itu juga yang sedang saya lakukan. Disela-sela kesibukkan dan capeknya saya – walaupun mungkin tidak secapek teman SC saya – , saya mencoba untuk menikmati indahnya alam Celaket, sejuknya udara pegunungan, melihat bintang-bintang yang bertebaran di langit, melihat hamparan kabut yang menutupi pedesaan di bawah sana, hutan, serta pegunungan. Subhanallah,,, sungguh besar keAgungan Allah. Sungguh besar dan indah sekali Ciptaan-Nya. Maha Besar Allah. Dan semua Keindahan ini Hanya Milik Allah. Allahhu Akbar.

Komentar

Unknown mengatakan…
huh sudah lah teman quw...

alhamdulillah kamu senang dan bisa sedikit menikmati liburan colongan ini..

alhamdulillah banget,,, thanx a lot buat semua kesabaran dan kesadran yang mungkin orang atu bahkan teman2 quw yang lain tak dapat memberikan itu semua setulus dan se penuh hati seperti mu.. semoga allah membalas semua ketulusan mu itu.


aq pun merasakan hal yang serupa,,, KEMANA TEMAN- TEMAN QUW 2007????


AQ BENAR2 BENCI KALIAN.

Postingan populer dari blog ini

Cewek Smart

Dalam melakukan sesuatu itu memang harusnya ditarget, iya gak sih? Seperti beberapa hari yang lalu selama dua hari berturut-turut, ada beberapa hal yang masuk list to do saya (maklumlah lagi libur kuliah dan gak ada kerjaan, jadi ya bikin-bikin geje aja) hehe,, list to do-nya missal : ambil buku di mbak Ria, ambil tiket gowes di warung komplek, itu untuk malamnya dan besok paginya rencananya pagi-pagi sekali saya mau berguru pada teman SMA saya mengenai taking2 (tapi yang ini gak jadi, si do’i bangun kesiangan : ( ), abis gitu ke kampus tanya-tanya masalah orientasi (maklumlah hitungannya kan saya masih mahasiswa baru, baru tujuh semester di ITS ) dan bikin kartu perpus (woh biar kliatan rajin, pake punya kartu perpus segala, haha) *interview gak sengaja* Gini nih, seperti yang tadi saya bilang, salah satu plan saya adalah “mengambil buku di mbak Ria”. Hem,, buku apa itu? Dan siapa mbak Ria? Yap ini kedua kalinya saya berkunjung ke rumahnya yang gak jauh dari rumah nenek saya. Dan

From Station to Station

Dari hati ke hati…. *eh Maaf maaf bukan waktunya ngegombal niiihh… eling eling!! Hehe. Bukan mau ngegombal kok, tenang aja. Cuma mau berbagi sedikit cerita perjalanan selama survey beberapa hari yang lalu. Kebetulan ada tugas dari dosen Infrastruktur Transportasi buat melakukan survey ke stasiun. Terserah sih mau ke stasiun mana. Apa saja yang disurvey? Yaitu meliputi : Ø   Lokasi Stasiun Ø   Fasilitas di Stasiun Ø   Layout Emplasemen Stasiun : Jumlah Track, Wesel, Peron, dsb Ø   Sistem Persinyalan Saya dan lima orang teman yang lain – Selpi, Abu, Dewanty, Eca, dan si Om Wawan – memutuskan untuk survey ke Kediri. Kenapa Kediri? Yah karena kita kehabisan stasiun yang deket-deket Surabaya. Lagipula gak sedikit kok temen-temen satu kelas yang survey di luar kota, malah sampai Bandung (niat banget yah… ya iyalah lha wong mereka sekalian pulang kampung :D ). Karena satu orang harus satu stasiun, maka kami carinya juga harus ada enam stasiun. Stasiun pertama yang

Steak Tuna

sekali sekali bikin makanan ala-ala resto ato kafe-kafe gitu aahhh... hihihi.. tapi makanan yang sehat dan penuh gizi dan pastinya yummy ala chef ... :P Yup!! mumpung ada ikan tuna yang masih ada banyak untuk bahan dagangan, saya coba-coba deh bikin Steak Tuna. ternyata gampang bingit. tinggal mau tingkat kematangan yang seperti apa aja yang diinginkan. kayak bikin steak daging biasanya itu loh. yang ada tingkatan kematangan dagingnya, macam medium, rare, well done. tadinya mau coba bikin medium yang dalamnya masih agak kemerah-merahan gitu, tapi saya takut mentah dan gak enak, jadinya saya bikin almost well done. apapun itu, daging ikan tuna itu gurih. beneran gurih. :9 which one do you prefer to serve? Cara bikinnya gampang bingit. pertama, siapin dulu bahan-bahannya, seperti; 1.    Ikan tuna steak dengan ketebalan kurleb 2,5cm (yang sudah dipotong steak ya.. bukan tuna kalengan.. heheh) 2.    Kentang ukuran sedang (kupas dan potong sesuai selera) 3.    Wortel