Langsung ke konten utama

Sunday, December 7th 2008

2:52 PM

Aku baru menyadari bahwa ada satu tempat yang jarang sekali kukunjungi di rumahku ini, yaitu balkon lantai dua rumahku. Aku sengaja mencoba untuk duduk-duduk di balkon ini. Mencoba untuk menghilangkan kepenatanku. Sungguh aku merasa penat sekali hari ini, padahal belum ada setengah hari berjalan, rasanya sudah sumpek sekali.
Adikku menangis terus minta main games yang ada di laptopku. Bukannya aku pelit dan tidak memberikannya kepadanya, namun rasanya laptopku juga butuh istirahat satu dua jam setelah dari pagi sejak bangun tidur kugunakan untuk mengerjakan tugas yang tidak tahu kapan selesainya.
Aku duduk sebentar di balkon. Aku lihat awan putih di atas sana yang sepertinya sebentar lagi akan berubah gelap karena akan turun hujan. Tidak banyak yang aku renungkan di sini. Mengingat bapak dan mama yang sedang berada di Tanah Suci untuk menunaikan Ibadah Haji dan hari ini akan melaksanakan Wukuf di Arafah – aku selalu mendoakan mereka, meminta kepada-Nya agar selalu dilindungi-Nya kedua orang tuaku, dan juga diberkan kesehatan selalu selama berada di sana – . Dan sudah satu minggu ini kedua orang tuaku berada di sana.
Mengingat aku harus mengurusi adikku yang masih duduk di bangku kelas 3 SD. Walaupun terkadang aku terkesan jahat kepada adikku, namun sungguh, aku bukan orang seperti itu. I can’t show my love for her like other. Aku bukan orang yang bisa menunjukkan rasa kasihku kepadanya secara terang-terangan dengan selalu membantunya, dan selalu mengiyakan apapun yang dia ingnkan.
Mengingat anggaran yang harus aku atur sedemikian rupa sampai kedua orang tuaku pulang. Mengatur gaji bapak yang pada bulan ini dikirim ke rekeningku. Aku takut bilamana ada kekurangan. Belum lagi untuk membayar tagihan listrik, membayar les adikku, sangu kakakku, juga sanguku sendiri, uang belanja selama bapak dan mama tidak berada di rumah. Mungkin bisa dibilang mengatur pengeluaran untuk rumah tangga ini bukan ha yang baru bagiku, selama ini pun aku juga jarang tinggal bersama kedua orang tuaku, dikarenakan bapak bertugas di luar kota dan mama menemaninya, adikku tidak mau diajak untuk pindah dan tinggal bersama mereka. Tapi dalam pengaturan kali ini agak berbeda, karena apa? Biasanya aku diberi jatah mingguan untuk mengatur semua itu, tetapi sekarang biaya dan anggaran dalam satu bulan harus aku pikirkan juga. Aku sangat mengkhawatirkan hal ini. Mengingat aku termasuk orang yang boros dan terkadang tidak dapat mengontrol diri sendiri. Semoga saja yang aku khawatirkan tidak terjadi.
Dan juga mengingat tugas-tugas kuliah yang belum selesai. Mengingat adanya ancaman begini-begitu bila tidak menyelesaikannya. Aku sudah berusaha untuk melakukannya dan menyelesaikannya. Namun ada satu hal yang tidak bisa dipelajari dengan sendirinya. Aku masih membutuhkan bantuan orang lain untuk menyelesaikan semua ini, karena aku bukanlah orang yang pintar dan cerdas. Aku tidak sepintar temanku yang memilikki Indeks Prestasi tertinggi seangkatan dan aku juga tidak secerdas temanku yang menduduki peringkat nomor dua tertinggi seangkatan.
Aku curahkan semua uneg-unegku ini pada tulisanku ini di laptop hijauku. Di balkon lantai dua rumahku dengan ditemani angin sepoi-sepoi dan langit yang mulai menggelap, tampaknya akan turun hujan. Dan hanya ada aku dan adikku saat ini di rumah.
Finally, I find my inspiration place in my home.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hello, Bye Corona!!!

Hallo Corona, sudah lebih dari sebulan kamu mampir ke Indonesia, dan itu membuatku sudah 3 minggu ini tidak bisa berjumpa dengan orang-orang terkasihku secara langsung. Hai Corona, segera lah pergi dari bumi ini, agar kami dapat berkumpul lagi dengan orang-orang terkasih tanpa jarak dan dapat saling menggenggam kembali. Mungkin aku baru 3 minggu ini, bagaimana dengan kawan-kawan ku yang lain? Ada yang lebih dari itu. Sudah mendekati bulan Ramadhan, kami umat muslim akan berpuasa, lalu setelah itu kami ingin merayakan Idhul Fitri pun bersama orang-orang tersayang. Please Corona, pergi lah… Jadikan lengkungan senyum kami yang sekarang masih ke bawah, biar kembali ke atas lagi….  

Sama Siapa?

“Kamu sekarang sama siapa?” pertanyaan macam gitu biasanya muncul pas lagi kumpul-kumpul bareng temen ato telponan ato sms-an ato bbm-an ato watsapan sama temen yang udah lama gak ketemu ato udah lama gak ngobrol. Huuuummm,,, yang seperti ini gak jarang ditujukan pada saya. So, apa jawaban saya? “sama kamu, kan lagi ngobrol sama kamu.” - -“  Wajar sih ya pertanyaan seperti itu dilontarkan, mengingat umur sudah semakin berkurang, gak lengkap  kalo gak ngerasain yang namanya ‘sama siapa’ itu… Dan beberapa hari ini, eh beberapa minggu ding, eh bulan kali ya… sudah ada beberapa temen yang Tanya akan hal itu. Mau dijawab apa? Masa jawabannya terus-terusan sama kamu… heemmm,, bubur kacang ijo, kalo gitu jujur aja ya bro! hehe.. -           Temen 1 (cewek) Kita bbm-an, dan saya yang menyapa, hingga akhirnya dia Tanya “kamu sekarang sama siapa?” wah pertanyaan ini lagi pikir saya. Ya jujur aja donk yah,,, belum adaaaa – sambil n...

Anniversary (love)

Wooo..... almost a year!!! Atau lebih? Atau pas setahun. Lagi-lagi ya, draft, draft dan draft yang akhirnya basi untuk di posting. Nah, karena ini bertepatan hampir satu tahun, saya mau cerita saja tentang persiapan pernikahan saya setahun lalu, pesta pernikahan yang sekejap itu, dan rentang selama setahun ini (yeaayyy 1 st anniversary!!!!). mumpung ya, lagi ramai pernikahan Kahiyang anak Pak Presiden, jadi saya iya mau nulis dikit-dikit lah tentang Kahiyang. Eh salah, tentang saya laaaah... (ndak kenal Kahiyang saya mah). 1.        Persiapan Hari Pernikahan Kalau dibilang persiapan pernikahan saya cukup singkat, sebenarnya tidak juga, karena ada sahabat-sahabat saya yang lain lebih singkat lagi dari saya, hanya saja masalahnya posisi saya tidak di Surabaya – Sidoarjo selama persiapan. Dari proses lamaran hinggan hari H sekitar 6 bulan saja. Jadi untuk permasalahan fitting baju, kontrol gedung, cek catering, semuanya benar-benar dilakukan di waktu lu...