Pasti gak asing sama yang namanya
Bukit Teletubies kaan?
Iya bukit yang ada di belakang
rumahnya Tinkiwinkie, Dipsy, Lala and Pooh. Acara TV jaman dahulu kala, dimana
ada empat boneka berbadan tambun yang di dalamnya ada orangnya. Bukit hijau nan
luas milik mereka seringkali menjadi area bermain keempat saudara – eh
bersaudara bukan ya mereka?? – itu.




Hamparan hijau nan asri yang
berbukit. Kurang lebih itulah gambaran dari Bukit Teletubies. Di Kalimantan
Selatan juga ada Bukit Teletubies – iya, jadi sekarang apa-apa yang berwujud
hamparan rumput yang berbukit, bakal disebut dengan Bukit Teletubies, macam
Bukit Teletubies yang juga ada di Pegunungan Bromo – tepatnya di daerah
Pelaihari.






Dari atas bukit ini – sebenernya
sih namanya Bukit Rimpi – kita bisa lihat pemandangan di bawah sana yang
kebanyakan adalah hutan-hutan sawit. Baru di Kalimantan ini saya lihat pohon
sawit nyata banyak. Biasanya mendengar sawit hanya dari berita-berita di tipi
mengenai perkebunan sawit yang begini dan begitu, pembakaran hutan di akibatkan
oleh akan dibukanya perkebunan sawit dan sebagainya begitu.




Dan kalau orang dari desa macam saya, jangan sampai ya bilang begini:
”ealah ini ta bukit teletubies,
di desaku juga ada.”
Eh haloooo.... memangnya cuma
desa situ saja yang punya beginian. Ini biasanya yang bilang adalah orang yang
jarang kemana-mana, jadi semua-semua disamakan dengan desanya. Eiitsss... tapi
jangan salah, saya juga pernah begitu. Hehehe...ketika diajak pergi ke pantai,
pasti pikirannya gitu-gitu aja, yaelah pantai, paling ada pasir kotor, air
biru, dan lain-lain. Sekarang saya khilaf. Gak mau ah berpikiran gitu lagi.


Komentar