innalillahi wa inna illaihi rojiun...
ini sudah hari ke tujuh sejak meninggalnya mbah Oyo *begitu kami memanggilnya, setelah orang-orang komplek sudah pada punya cucu*
Mbah Oyo meninggal di rumah sakit PHC surabaya saat sedang dirawat di ruang ICU. penyakitnya cukup komplikatif, salah satu yang saya tahu adalah diabetes. selama 2minggu sebelum meninggal, beliau dirawat di RS dan setiap saya kesana, tepat saat beliau sedang berada di ruang ICU. dan hari itu, hari dimana beliau meninggal, beberapa jam sebelumnya saya dan bawels (my sisters di komplek) baru saja menjenguknya. tapi sayang, di saat terakhir, saya dan Risa - one of my sisters - tidak sempat bertemu. setiap mau masuk ke ruang ICU, selalu sudah diduluin sama yang lain, ato kalo tidak begitu pas sudah sudah dikunci sama perawatnya *kebetulan waktu kami ke sana ada yang baru saja meninggal*.
-maghrib 7 hari lalu-
rencananya setelah maghrib, saya mau ke Karita, iseng-iseng lihat baju-baju muslim. kali aja ada yang nyantol satu sama saya. hehe.. tapi, baru aja mau buka pintu, tahu-tahu ada bapak-bapak komplek yang ngeluarin mobil dari rumah mbah Oyo, mbak Ima - anak tertua mbah Oyo - juga di luar. loh, ada apa ini? kok mobil dan motor-motornya pada dikeluarin? usut punya usut, ternyata ada kabar duka. Mbah Oyo meninggal. Innalillahi wa inna illaihi rojiun.
well,, seketika itu juga saya urungkan niat buat berangkat ke karita. next time sajalah.
mbah Oyo meninggalkan seorang istri dan dua putri. keduanya belum menikah.
-siapa mbah Oyo?-
beliau adalah tetangga saya. hampir 24tahun saya bertetangga dengan beliau. memiliki 2 putri. putri bungsunya bernama Angga dan seumuran dengan kakak saya yang nomor dua. sedangkan sulung, mbak Ima, dia salah satu yang tertua diantara bawels - kami bawels ber6, dua diantaranya sudah menikah, tapi mbak Angga gak termasuk diantara kami, dia jarang keluar bareng sama kami -. Setahu saya beliau orangnya baik, walau kadang agak kepo.. heheh.. maklum lah ya sudah seperti keluarga. sebelum orang-orang komplek pada ber-cucu, kami memanggilnya pak Dhe Toyo. sekarang karena sudah pada bercucu, kami ikutan manggilnya seperti para cucu-cucu ituh. heheh.
sejenak, saya, Risa dan Pipin, langsung keinget, biasanya kalo Aish, Zaki ato Hilmy - Azmi sama Tita jarang masuk itungan, karna jarang banget ke rumah - lagi ke komplek, pasti dikasih susu, atau jajan-jajan sukanya anak-anak gitu *eh kita juga suka sih* :P
sambil duduk-duduk di depan rumah gitu main sama para si kecil si kecil tadi. beliau melakukan itu mungkin karna sebenarnya menginginkan cucu juga kali ya. heeemmm.. *mendadak speechless mau nulis apa*
kalau saya, yang paling saya ingat adalah ketika setiap saya keluar atau mau berangkat ke studio, selalu tanya,"ya opo tesnya? sudah pengumuman sampe mana?" "itu loh ada lowongan, cobaen." atau kalo gak gitu ,"ojo mulih malem-malem to wuk."
astaghfirullah...
-tak ada tangis berlebih-
istri dan kedua putrinya begitu tegar - itu yang saya lihat -. beliau meninggalkan para wanitanya di dunia. well, mungkin itu sudah yang terbaik buatnya, karena sudah hampir 8 bulan ini beliau harus cuci darah.
isak tangis mungkin ada, tapi tidak berlebih. saya tahu mereka wanita yang kuat. :')
innalillahi wa inna illaihi rojiun..
semoga segala amal ibadahnya di terima di sisi Allah SWT dan diampuni segala dosa-dosanya. Aamiin..
ini sudah hari ke tujuh sejak meninggalnya mbah Oyo *begitu kami memanggilnya, setelah orang-orang komplek sudah pada punya cucu*
Mbah Oyo meninggal di rumah sakit PHC surabaya saat sedang dirawat di ruang ICU. penyakitnya cukup komplikatif, salah satu yang saya tahu adalah diabetes. selama 2minggu sebelum meninggal, beliau dirawat di RS dan setiap saya kesana, tepat saat beliau sedang berada di ruang ICU. dan hari itu, hari dimana beliau meninggal, beberapa jam sebelumnya saya dan bawels (my sisters di komplek) baru saja menjenguknya. tapi sayang, di saat terakhir, saya dan Risa - one of my sisters - tidak sempat bertemu. setiap mau masuk ke ruang ICU, selalu sudah diduluin sama yang lain, ato kalo tidak begitu pas sudah sudah dikunci sama perawatnya *kebetulan waktu kami ke sana ada yang baru saja meninggal*.
-maghrib 7 hari lalu-
rencananya setelah maghrib, saya mau ke Karita, iseng-iseng lihat baju-baju muslim. kali aja ada yang nyantol satu sama saya. hehe.. tapi, baru aja mau buka pintu, tahu-tahu ada bapak-bapak komplek yang ngeluarin mobil dari rumah mbah Oyo, mbak Ima - anak tertua mbah Oyo - juga di luar. loh, ada apa ini? kok mobil dan motor-motornya pada dikeluarin? usut punya usut, ternyata ada kabar duka. Mbah Oyo meninggal. Innalillahi wa inna illaihi rojiun.
well,, seketika itu juga saya urungkan niat buat berangkat ke karita. next time sajalah.
mbah Oyo meninggalkan seorang istri dan dua putri. keduanya belum menikah.
-siapa mbah Oyo?-
beliau adalah tetangga saya. hampir 24tahun saya bertetangga dengan beliau. memiliki 2 putri. putri bungsunya bernama Angga dan seumuran dengan kakak saya yang nomor dua. sedangkan sulung, mbak Ima, dia salah satu yang tertua diantara bawels - kami bawels ber6, dua diantaranya sudah menikah, tapi mbak Angga gak termasuk diantara kami, dia jarang keluar bareng sama kami -. Setahu saya beliau orangnya baik, walau kadang agak kepo.. heheh.. maklum lah ya sudah seperti keluarga. sebelum orang-orang komplek pada ber-cucu, kami memanggilnya pak Dhe Toyo. sekarang karena sudah pada bercucu, kami ikutan manggilnya seperti para cucu-cucu ituh. heheh.
sejenak, saya, Risa dan Pipin, langsung keinget, biasanya kalo Aish, Zaki ato Hilmy - Azmi sama Tita jarang masuk itungan, karna jarang banget ke rumah - lagi ke komplek, pasti dikasih susu, atau jajan-jajan sukanya anak-anak gitu *eh kita juga suka sih* :P
sambil duduk-duduk di depan rumah gitu main sama para si kecil si kecil tadi. beliau melakukan itu mungkin karna sebenarnya menginginkan cucu juga kali ya. heeemmm.. *mendadak speechless mau nulis apa*
kalau saya, yang paling saya ingat adalah ketika setiap saya keluar atau mau berangkat ke studio, selalu tanya,"ya opo tesnya? sudah pengumuman sampe mana?" "itu loh ada lowongan, cobaen." atau kalo gak gitu ,"ojo mulih malem-malem to wuk."
astaghfirullah...
-tak ada tangis berlebih-
istri dan kedua putrinya begitu tegar - itu yang saya lihat -. beliau meninggalkan para wanitanya di dunia. well, mungkin itu sudah yang terbaik buatnya, karena sudah hampir 8 bulan ini beliau harus cuci darah.
isak tangis mungkin ada, tapi tidak berlebih. saya tahu mereka wanita yang kuat. :')
innalillahi wa inna illaihi rojiun..
semoga segala amal ibadahnya di terima di sisi Allah SWT dan diampuni segala dosa-dosanya. Aamiin..
Komentar