Seperti saat pertama tiba di Madinah, kami check in dulu d
hotel dan beberes, lalau persiapan untuk umroh di Masjidil Haram.
Subhanallah Walhamdulillah Walaillaha illaloh Wallahu Akbar....
Akhirnya saya dapat melihat sendiri secara langsung ka'bah. Tidak dari gambar-gambar lukisan yang biasa di pajang di ruang tamu rumah atau tayang televisi seperti saya lihat selama beberapa hari yang lalu.
Saya melakukan umroh sebanyak 2 kali. Satu saat baru pertama tiba di Makkah pada malam hari dan yang kedua adalah dua hari setelah di Makkah dan dilakukan di siang hari.
Tidak ada bedanya antara malam dan siang hari. Keduanya Subhanallah sama-sama penuh oleh manusia. Dan sungguh berdesakan. Bisa sih tidak berdesakan, tapi jalannya terlalu jauh dari ka'bah.
Saat melakukan umroh kedua di siang hari, saya membayangkan lantai di sekitaran Ka'bah akan terasa begitu panas, mengingat matahari begitu terik. Tapi Subhanallah tidak. Lantainya biasa saja, seperti berjalan biasa saja, malah pada umroh kedua ini, Alhamdulillah saya dapat mencium Ka'bah, namun belum sampai pada Hajar Aswat, mungkin kehendak Allah di hari lain.
Perjalanan dari bukit Safa ke Marwa yang kelihatannya tidak begitu panjang dan jauh, ternyata cukup melelahkan, namun subhanallah rasanya jadi bugar. (Harus timbang badan nih sampe rumah) :D
Subhanallah Walhamdulillah Walaillaha illaloh Wallahu Akbar....
Akhirnya saya dapat melihat sendiri secara langsung ka'bah. Tidak dari gambar-gambar lukisan yang biasa di pajang di ruang tamu rumah atau tayang televisi seperti saya lihat selama beberapa hari yang lalu.
Saya melakukan umroh sebanyak 2 kali. Satu saat baru pertama tiba di Makkah pada malam hari dan yang kedua adalah dua hari setelah di Makkah dan dilakukan di siang hari.
Tidak ada bedanya antara malam dan siang hari. Keduanya Subhanallah sama-sama penuh oleh manusia. Dan sungguh berdesakan. Bisa sih tidak berdesakan, tapi jalannya terlalu jauh dari ka'bah.
Saat melakukan umroh kedua di siang hari, saya membayangkan lantai di sekitaran Ka'bah akan terasa begitu panas, mengingat matahari begitu terik. Tapi Subhanallah tidak. Lantainya biasa saja, seperti berjalan biasa saja, malah pada umroh kedua ini, Alhamdulillah saya dapat mencium Ka'bah, namun belum sampai pada Hajar Aswat, mungkin kehendak Allah di hari lain.
Perjalanan dari bukit Safa ke Marwa yang kelihatannya tidak begitu panjang dan jauh, ternyata cukup melelahkan, namun subhanallah rasanya jadi bugar. (Harus timbang badan nih sampe rumah) :D
-Jam Tertinggi di dunia-
Dari kamar hotel saya, yang paling suka saya lakukan adalah melihat masjidil Haram dengan latar jam yang katanya tertinggi di dunia. Jam itu berada di sebuah gedung yang difungsikan sebagai hotel. Kata bapak-bapak serombongan saya yang pernah menginap di hotel itu, kelihatannya saja hotel itu dekat dengan Masjidil Haram, padahal itu jauuuhh... Karena tingkat lantainya yang banyak. Dan lift'nya banyak berhenti.
-yang padam yang hancur-

-Maulid Nabi-

Hanya berbentuk bangunan biasa, itu saja agak mengalami perbaikan, karena katanya tidak sedikit orang-orang mencorat-coret dinding rumah tersebut. Di dinding depan rumahnya sekarang ada running text yang menjelaskan bahwa disanalah Nabi dilahirkan.
-Ziarah Kota Makkah-
Seperti saat di Madinah, di sini tentu saya dan rombongan tidak hanya
berkegiatan hotel - Masjid - hotel - Masjid,, tapi juga perlu mengenal bagian
lain dari kota Makkah, lebih tepatnya berkunjung ke situs-situs di kota Makkah.Pertama, kami mengunjungi pergi ke Jabal Rahmah. Selama perjalanan menuju Jabal Rahmah agak khawatir juga, karena setiap jalan yang kami lewati selalu saja ditutup. Tidak tahu ada apa, jadi kendaraan-kendaraan yang lain pun juga harus putar balik dan mencari alternatif lain sehingga bisa sampai di Jabal Rahmah.. Dan Alhamdulillah kami pun sampai. Sempat diingatkan oleh pak Ustadz, kalo ada yang nawari buat foto-foto yang langsung jadi gitu mending gak usah, trus kalo dia ngalungin surban sampe maksa-maksa jawab "La!" Artinya tidak. Kalo dipaksa terus, nyanyi La la la la la la la la la--- hahah kok jadi geje --"
Well,, tahu kan artinya Jabal Rahmah... Bukit Kasih..alias bukit cinta. Kenapa diberi nama seperti itu? Karena itu adalah bukit dimana Nabi Adam dipertemùkàn kembali dengan Siti Hawa oleh Allah... Nah... Katanya kalo berdoa mengenai jodoh di sini, insyaAllah terkabul. Dan... Apa yang saya panjatkan? Apa yang saya minta? Adakah nama pria yang saya sebut saat di sana? Hahah... Rahasia donk... Hanya saya dan Allah yang tahu. :) berulang kali ditawari spidol sama orang sana, maksudnya adalah buat nulisin nama diri dan pasangan, weits tapi saya belum ada pasangan, dan kebetulan saja saya naik ke atas bukit bareng salah satu teman serombongan, dan kebetulan cowok, dikiranya dia pasangan saya,, hadeh,, karena kita emang berdua aja naiknya, jadi berulang kali harus bilang "LA!"... Sampe saya mau bilang, "he is my brother." Iyah,, emang karna dia lebih muda dari saya. Fiuh... Dan belakangan baru diketahui kalo, itu spidol juga gak gratis, SR 10!!!! Yaap sekali tulis nama 25ribu,, mohon bawa spidol sendiri yah... :D
Selain ke Jabal Rahmah, kami juga ditunjukkan tempat-tempat yang disebut dengan mina, tempat untuk lempar jumroh, terwongan mina, dan juga ada Pohon Soekarno. Kok? Iyah.. Namanya memang Pohon Soekarno. Karena dulu yang menanam memang Pak Karno, Presiden pertama RI. Dan tanah yang digunakan untuk menanam pohon itu juga didatangkan langsung dari Indonesia. Wah hebat!! Pohon dari Indonesia aja udah sampe Makkah.. :)
Pohon Soekarno
Dan sekarang juga sudah ada monorel, tapi beroperasi hanya untuk masa Haji saja. Karena kan tahu sendiri tuh, kalo haji'an orangnya jutaan dari seluruh pelosok dunia.
Dan saat di Minà, dimana ada banyak sekali tenda-tenda yang
hanya digunakan saat musim Haji, ternyata di atas bukitnya ada Istana Kerajaan
Arab... Kita hanya melintasi dan melihat dari bawah saja, karena kita juga
tidak keluar dari bus. :)
Tur kota Makkah ini diakhiri dengan kunjungan dan sholat di Masjid Ji'ronah. Dan juga bagi jama'ah yang akan umroh lagi, juga mengambil miqot dan berniat umroh mulai dari masjid Ji'ronah ini..
Tur kota Makkah ini diakhiri dengan kunjungan dan sholat di Masjid Ji'ronah. Dan juga bagi jama'ah yang akan umroh lagi, juga mengambil miqot dan berniat umroh mulai dari masjid Ji'ronah ini..
-Jumatan-
Kebetulan saat ziarah kota Makkah, dilakukan pada hari Jumat, sehingga selain
daripada laki-laki alias yang perempuan boleh mengikuti sholat Jumat di masjid
atau boleh tidak mengikuti. Dan saya memutuskan untuk sholat di Hotel saja.
Sembari bisa melihat-lihat suasana sekitar masjid di waktu sholat, apakah sepi
atau tetap saja ramai. Well, ternyata sepiiiii dan banyak kendaraan terparkir,
subhanallah... Dan, ada mungkin beberapa orang yang telat mengikÙti khutbah,
sehingga sholatnya pun harus terbelÀkang, jadi kalau dia memaksakan diri ikut
sholat di dalam masjid juga gÀk keburu, akhirnya memilih untuk shÓlat di
parkiran pinggir jalan, padahal itu siang hari dan matahari sedang tepat di
atas kepala alias panas-panasnya. Subhanallah...
es krim favorit di hari-hari terakhir di Makkah
-Tawaf Wada'-
Kegiatan kami di Makkah di akhiri dengan Tawaf Wada' yaitu Tawaf Pamit. Dimana
setelah kami melakukan Tawaf Wada', kami tidak diperbolehkan untuk sholat di
dalam masjidil Haram. Jadi walaupun kami masih daLam waktu sholat saat di
Makkah, kami harus sholat di Hotel dan tidak boleh di Masjidil Haram.
-Bahasa Global-
Ya! Bahasa global itu sangat penting, masih beruntung saya saat di Madinah
kemarin bertemu dengan orang asing (Iran) yang dapat berbahasa Inggris,
walaupun saya tidak begitu lancar, tapi setidaknya saya sedikit mengerti arah
pembicaraan. Tetapi saat saya di Makkah, kebetulan pernah orang di sebelah saya
adalah orang Aljazair. And she couldn't speak in english. Jadi kami sedikit
bicara dari hati ke hati saja. Dia menunjuk tas saya, saya bilang iya. Saya
menunjuk mukena saya, saya jawab iya, its different with yours.
Yap, jadi begitulah sedikit pengalaman saya di Makkah...
Semoga ini menjadi awal dari pengalaman saya,, semoga bisa kembali lagi ke
Makkah... InsyaAllah آمِيّنْ...
آمِّيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ
:)
To be continue :)
:)
To be continue :)
Komentar
XX
Ian afifah
always exciting about umroh, mekah, madinah and jedah :)
@starsnapshot... huhu,, aq baru balik aja pengen kesana lagi.. :D