di kala senja datang entah mengapa produksi air di mataku meningkat kukira itu sambutan untuk hujan yang akan datang tapi tidak kemarau kali ini akan berlangsung lebih lama tapi tidak kemarau di mataku kukira ada debu yang masuk ke mataku tapi mengapa dadaku berdesir terasa sesak menyelimuti dada nafasku terasa susah seperti ada yang menghadang di leher kucoba tarik nafas panjang perlahan namun air dimataku tak kuasa mengalir dadaku semakin berdesir begitu pun ketika semakin kulaju kecepatanku terasa sesak pun ketika aku semakin menjauh kotak itu di kala senja datang seperti ada nyanyian kode senyummu tampak berat balas katamu pun buatku takut kode untuk dadaku semakin sesak dengan langkah berat kucoba lupakan senyum yang lebih berat itu dadaku kembali berdesir lagi-lagi leherku terasa tercekat tak kuasa ada yang mengalir dari mataku aku salah, kamu tak salah aku salah, kamu benar kamu benar, aku salah kamu benar, aku tak benar namun satu yang aku...